Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Fajrin S Salasiwa

NAMLEA,TRIBUNAMBON.COM - Rumah Sakit Umum Daerah Namlea saat ini tengah kesulitan dalam memenuhi kebutuhan obat dan peralatan lainnya.

Hal ini akibat menumpuknya utang dengan distributor yang sebelumnya memasok obat ke RSUD Namlea.

Sejauh ini, banyak sekali pasien yang mengeluhkan kurangnya persediaan obat di RSUD Namlea sehingga memaksa setiap pasien untuk membeli obat.

Direktur RSUD Namlea, Dr Helmi Koharjaya mengatakan saat ini pihaknya kewalahan meyakinkan pihak penyedia atau distributor untuk memasok obat karena sudah menumpuknya utang yang selama ini ada.

"Untuk menyediakan kebutuhan obat saat ini kita masih dihadapi dengan penyedia yang tidak mau lagi memasok obat kecuali utang yang ada dibayarkan, dan utang yang ada pun angkanya milyaran rupiah," ucap kepada Tribunambon.com, Rabu (5/7/2023).

Baca juga: Catatan Khusus Ombudsman RI Maluku Atas Kelalaian dan Manajemen Buruk RSUD Namlea

Selanjutnya ditambahkan juga bahwa saat ini yang bisa dilakukan adalah mencicil utang yang ada dan terus berusaha meyakinkan para penyedia agar mau bertransaksi dan menyuplai obat-obatan untuk rumah sakit.

"Karena syarat penyedia memberi obat baru, yaitu harus mencicil utang yang dimiliki RSUD Namlea, " jelas Helmy.

Ia mengklaim telah berusaha kerja keras untuk mengatasi permasalahan ini, namunkondisi anggaran yang disalurkan tidak maksimal dari pemerintah daerah kepada lembaga yang dipimpinnya.

“Ini sudah berulangkali saya sampaikan dari tahun ke tahun, dan nyatanya masih terbelenggu dengan permasalahan yang sama, terus terang capek juga,”ujarnya.

Ia mengatakan, terkait dengan pembayaran hutang ini senilai 3 Miliar harus menjadi perhatian serius pemerintah karena tentu berdampak pada pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Namlea.

“Jika tidak terbayarkan hutang ini dalam sebulan, saya mengundurkan diri,” tegasnya.