Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Tanita Pattiasina
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Api Pattimura menyala di Gunung Saniri pada prosesi menjelang Hari Pattimura ke 206.
Penyalaan api Pattimura dilakukan oleh Pemangku adat Negeri Tuhaha yang dipimpin langsung Kepala Adat Desa Tuhaha, Max Aipassa, Minggu (14/5/2023).
Sakral namun sederhana, penyalaan api Pattimura dengan cara tradisional yakni disulut menggunakan unar atau pelepah bambu.
Setelah api menyala kemudian disulut ke obor pahlawan nasional asal Maluku Kapitan Pattimura, yang diserahkan oleh Kapitan Aipassa kepada Raja Negeri Tuhaha, Yance Sasabone.
Pantauan TribunAmbon.com, prosesi penyalaan api Pattimura membutuhkan waktu hampir 15 menit hingga menghasilkan titik api.
Baca juga: Perayaan Hari Pattimura, Anak Adat Negeri Tuhaha Berkumpul di Rumah Tua Aipassa
Saat titik api muncul dan disulutkan ke Obor Pattimura, serentak seluruh peserta Upacara histeris.
"Manyala," kata para peserta diiringi tabuhan tifa dan tahuri dan cakalele.
Setelah obor Pattimura dinyalakan, kemudian diserahkan oleh Kapitan Aipassa ke Raja Negeri Tuhaha, Yance Sasabone.
Dilanjutkan ke Raja Negeri Kulur untuk dibawa lari secara estafet ke Saparua, Haria dan Porto.
Obor Pattimura dikawal para penari cakalele yang menggunakan parang, tombak dan salawaku.
Nantinya, Obor Pattimura ini akan ditaruh di Lapangan Saparua, untuk memperingati hari Pattimura pada 15 Mei 2023 besok.