Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Tanita Pattiasina
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Posisi Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Provinsi Maluku hingga kini masih kosong, Senin (8/5/2023).
Dua nama petinggi PDIP Maluku disebut-sebut akan mengganti Murad Ismail sebagai karteker ketua DPD pasca dipecat.
Keduanya yaitu Mercy Barends dan Benhur Watubun.
Pihak DPP PDIP pun hingga kini bungkam, belum mengeluarkan pernyataan resmi.
Berdasarkan informasi yang didapat TribunAmbon.com, menyebut Benhur Watubun lah yang menjabat sebagai Ketua DPD.
Penetapannya sebagai kareteker masih menunggu Surat Keputusan (SK) dari pusat.
"Disampaikan begitu, tapi belum ada SK," kata salah seorang sumber dari DPP Pusat, Senin (8/5/2023).
Baca juga: Profil Murad Ismail, Gubernur yang Dipecat dari Jabatannya sebagai Ketua DPD PDIP Maluku
Baca juga: Meski Dipecat PDIP, Murad Ismail Punya Dukungan Koneksi dan Finansial Tuk Maju 2024
Hal ini berbanding terbalik dengan informasi yang didapat sebelumnya, Mercy Barends disebutkan sebagai pengganti.
Sebelumnya, Murad Ismail dipecat sebagai Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) oleh Megawati.
Hengkangknya sang istri Widya Pratiwi dari PDIP disebut menjadi pemicu
Widya Pratiwi pindah ke Partai Amanat Nasional (PAN) untuk menjadi Calon Legislatif DPR RI.
Sekretaris DPD PDI Perjuangan Maluku Benhur Watubun, Kamis (4/5/2023) membeberkan pemecatan itu namun tidak merinci alasannya.
Wakil Ketua Bidang Kehormatan DPD PDI-P Maluku Thobyhend Saureka, 15 April 2023 lalu, menyebut Widya Pratiwi Murad Ismail sudah mengirim surat pengunduran diri sebagai kader PDIP dan berlabuh di PAN Maluku.
Surat itu diterima PDI P Maluku
Sabtu (15/04/2023), atau sepekan sebelum Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri mengukumkan penetapan Ganjar Pranowo sebagao capres usungan PDIP.
Selain istri, empat loyalis Murad Ismail di PDIP Maluku, juga mengajukan surat pengunduran diri dari partai Banteng.
"Empat orang lainnya yang juga menyampaikan pengunduran diri sebagai caleg PDIP Maluku," kata Thobyhend Saureka.