Gerhana Matahari Total

Warga Maluku Jangan Coba Tatap Gerhana Matahari Secara Langsung, Simak Ini Tiga Cara Amannya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI: Ketika Matahari, Bumi dan Bulan sejajar sedemikian rupa, sehingga menghalangi sinar matahari secara penuh.

Kaca las ini tergolong mudah didapatkan dan pastinya harga juga terjangkau. Gunakan kaca las tersebut menutupi kedua mata selama pengamatan gerhana. Jangan pernah dilepaskan saat masih menatap matahari walau sesaat.

Menatap matahari langsung tanpa pelindung walau sesaat akan membahayakan retina mata yang bisa berakibat kebutaan.

Gerhana Matahari langka

Untuk diketahui, Gerhana Matahari hibrida tergolong peristiwa gerhana yang relatif jarang terjadi atau disebut langka.

Namun begitu, gerhana yang dikatagori langka tersebut bakal terjadi lagi pada 20 April 2023, atau jelang lebaran Idul Fitri tahun ini.

Gerhana Matahari 2023 yang terjadi pada 20 April 2023 nanti adalah Gerhana Matahari Hibrida.

Gerhana Matahari Hibrida memiliki dua fase yakni Gerhana Matahari Cincin dan Gerhana Matahari Total.

Saat Gerhana Matahari Cincin maka tidak diperbolehkan melihat secara langsung. Sebab, melihat ke arah Matahari secara langsung dapat membahayakan kesehatan mata.

Dikutip dari laman Universitas Gadjah Mada, bahaya ini ditimbukan oleh sinar ultraviolet B yang dipancarkan Matahari, termasuk pada saat terjadinya gerhana Matahari pada titik ketika matahari tidak sepenuhnya tertutup.

Meskipun Matahari hanya terlihat sebagian, sinar ultraviolet yang dipancarkan tetap berbahaya. Paparan langsung terhadap cahaya Matahari dapat mengakibatkan retinopathy solaris atau kerusakan pada retina yang menyebabkan penglihatan menjadi rabun.

Secara fisik memang mata terlihat baik-baik saja karena kerusakan ini hanya bisa diketahui ketika mengamati retina dengan alat khusus.

Bagi kalian yang ingin mengamatinya, harap berhati-hati dan selalu gunakan alat bantu kacamata atau filter Matahari.

Kita bisa mengamati gerhana matahari dengan aman yaitu menggunakan teleskop yang dilengkapi filter Matahari, kacamata khusus Gerhana Matahari, kamera DSLR lensa telephoto yang dilengkapi filter Matahari dan melalui kamera pinhole (lubang jarum).

“Ingat kita tidak boleh melihat Matahari secara langsung tanpa menggunakan filter khusus Matahari,” tegas Johan Muhamad Peneliti Pusat Riset Antariksa, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dikutip dari laman BRIN.

Sementara, pengamatan fenomena Gerhana Matahari Hibrida tersebut akan dipusatkan di Planetarium dan Observatorium Jakarta Unit Pengelola Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat.

Halaman
123

Berita Terkini