Diperlakukan seperti itu Venna Melinda merasa kesakitan dan berteriak.
Kemudian Ferry Irawan melepaskan Venna Melinda dan bangun dari tempat tidur.
Venna Melinda kemudian bangun dan hidungnya mengucur darah yang membasahi kaos dan berceceran di lantai kamar hotel.
Saat Venna Melinda akan mencari HP-nya, Ferry Irawan menghalanginya.
Demikian juga saat akan menelepon dengan telepon dari kamar hotel, telepon langsung direbut oleh Ferry Irawan.
Melihat kondisi istrinya yang bercucuran darah, Ferry Irawan berusaha untuk membantu membersihkan, namun ditolak oleh Venna Melinda yang mengaku trauma dengan perbuatannya suaminya.
Venna kemudian keluar kamar bertemu dengan petugas hotel dan meminta untuk melapor kepada polisi.
Saat Venna Melinda hendak masuk kembali ke dalam kamar hotel, kemudian oleh Ferry Irawan, tubuh Venna Melinda didorong ke arah tembok seakan hendak mencekik lehernya.
Selanjutnya Venna Melinda berkata, 'Jangan bunuh saya, ingat kamu punya ibu dan adik perempuan'.
Mendengar perkataan Venna Melinda membuat emosi Ferry Irawan mereda dan tidak melakukan apa-apa lagi.
Ferry Irawan tetep kekeh bantah lakukan KDRT
Menanggapi dakwaan JPU, Ferry Irawan tetap kekeh membantah melakukan KDRT terhadap istrinya, Venna Melinda.
Penasehat hukum Ferry Irawan, Jefry Simatupang mengatakan hidung Venna Melinda yang mengeluarkan darah diakibatkan oleh perbuatan Venna Melinda sendiri yang memukul kepalanya sendiri sebanyak tiga kali.
Selain itu Venna Melinda juga tidak mengalami trauma berat sebagaimana korban KDRT berat.
Karena pasca kejadian dugaan KDRT itu, Venna Melinda malah bolak-balik tampil talk show di sejumlah stasiun TV.