TRIBUNAMBON.COM - Seorang siswa di Ambon berinisial TBL (15) nekat melompat dari angkot karena merasa akan diculik.
Kejadian tersebut terjadi Jumat (27/1/2023) lalu.
TBL yang melompat dari angkot tersebut pun mengalami luka-luka.
Kejadian ini pun jadi heboh di masyarakat Kota Ambon.
Pasalnya narasi yang beredar di masyarakat, TBL ini hendak diculik saat sedang naik mobil angkutan kota (angot) dari depan kawasan Maluku City Mall menuju rumahnya di kawasan Waiheru, kecamatan Teluk Ambon.
Nyatanya ini hanyalah salah paham saja.
Kapolsek Baguala, Ambon AKP Meity Jacobus membantah telah terjadi upaya penculikan terhadap siswa SMP berinisial TBL tersebut.
Meity mengungkapkan setelah isu tersebut beredar, polisi langsung menangani kasus itu.
Dia juga telah meminta keterangan dan klarifikasi baik dari siswa tersebut dan sopir angkot yang diketahui bernama Rifan Hukom.
“Tidak ada upaya penculikan terhadap korban.” kata Meity kepada wartawan di Ambon, Minggu (29/1/2023).
Ia pun menjelaskan duduk perkara kasus yang menggegerkan warga di kota Ambon tersebut.
Meity menyebut korban TBL awalnya naik angkot jurusan Hatu yang dikemudikan Rifan Hukom dari depan kawasan MCM menuju rumahnya di kawasan Waiheru pada Jumat (27/1/2023) Pukul 19.40 WIT.
“Jadi dari pengakuan Tahir itu sopir sempat menawarkan untuk lewat jalan bawah lalu diyakan. Namun dalam perjalanan ada calon penumpang yang menyetop angkot untuk naik tapi sopir tidak mau berhenti,” katanya.
Menurut Meity, saat angkot tiba di depan kawasan Citra Land Leteri, sang sopir tidak melanjutkan perjalanan dan mengatakan kepada Tahir untuk singgah sebentar mengambil orang.
“Kemudian sopir memutar mobil masuk ke dalam BTN Citra lain dan pada saat berjalan ke dalam Tahir ini melihat jalan gelap dan ia minta sopir untuk menurunkannya. Namun, sopir berkata 'di sini tempat bunuh orang' sehingga korban menjadi takut kemudian dia melompat keluar dari dalam angkot dan lari kembali ke arah jalan raya,” ungkapnya.
Dari pengakuan sopir, dia tidak mau mengambil penumpang di jalan karena sudah ada orang yang akan memakai angkotnya dan orang tersebut sedang menunggu di kawasan perumahan Citra Land.
Meity mengatakan dari keterangan yang diperoleh sang sopir mengakui sempat menakut-nakuti TBL bahwa tempat yang dilewati di kawasan Citra Land itu sebagai lokasi pembunuhan.
Namun menurutnya itu hanya alasan dari sopir agar korban tidak turun dari angkot.
“Jadi karena merasa takut tiba-tiba korban meloncat dari dalam angkot, dan saat itu sopir berhenti untuk mengangkat korban namun korban berlari ke arah bawa menuju jalan raya dan sopir kembali lanjut untuk mengambil penumpang yang pakai mobil,” ungkapnya.
“Jadi korban ini merasa takut karena lokasi jalan dalam Citra Land terlihat sepi dan korban belum pernah sampai d tempat itu jadi dia melompat dari angkot dan lari ke jalan raya,” tambahnya.
Terkait kejadian itu, kedua belah pihak termasuk juga keluarga dari TBL telah duduk bersama untuk menyelesaikan masalah tersebut di Polsek Baguala pada Sabtu kemarin.
“Saya Rifan Hukum yang merupakan sopir angkot Hatu meminta maaf kepada keluarga besar kepada TBL atas kejadian yang viral bahwa ada upaya penculikan, yang saya mau sampaikan bahwa itu hanya miss komunikasi antara saya dengan saudara Tahir. Sekali lagi saya minta maaf,”ungkapnya.