Gempa Guncang Maluku

Data Sementara Gempa 7,9 Magnitudo, Ismail Usemahu Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala BPBD Maluku, Ismail Usemahu saat diwawancarai terkait dampak gempa 7,9 Magnitudo, Selasa (10/1/2023).

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku, Ismail Usemahu pastikan tak ada korban jiwa dalam peristiwa gempa 7,9 Magnitudo.

Hal itu disampaikan berdasarkan data terakhir yang dihimpun BPBD per Selasa (10/1/2023) pagi.

“Sampai sekarang kita koordinasi belum ada laporan korban jiwa dari kejadian itu,” kata Usemahu kepada wartawan usai rapat bersama sejumlah stakeholder di Kantor Gubernur Maluku.

Kalau untuk korban luka-luka kata dia, sudah pasti ada.

Namun, belum ada data pasti jumlah korban luka-luka.

“Tapi kalau luka-luka sudah pasti ada karena kalau kita lihat dari kerusakan rumah dan data-datanya kita sementara lagi kumpul nanti kita update kalau sudah fix,” terangnya.

Baca juga: Update Gempa Maluku Magnitudo 7,5: 62 Unit Rumah Warga dan 1 Bangunan Sekolah Rusak di Saumlaki

Baca juga: Kondisi Terkini Pasca Gempa 7,5 di MBD: Sinyal Eror, Aktivitas Kantor Berjalan Aktif

Dijelaskan, ada enam wilayah di Maluku yang terdampak dari gempa tersebut.

Diantaranya, Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), Maluku Barat Daya (MBD), Kepulauan Aru, Tual, Seram Bagian Barat (SBB), dan Kota Ambon.

“Untuk yang paling parah memang ada MBD dan KKT,” ujar Usemahu.

Ditanya soal data kerusakan, ia mengaku data-data tersebut akan dikumpulkan lebih lengkap dan diupdate pukul 13.00 WIT hari ini.

“Data yang kami dapat saat ini di KKT ada 10 rumah rusak berat, desa Wormus 7 rumah rusak berat, puskesmas di Saumlaki rusak berat. Kalau di Maluku Barat Daya banyak yang mengungsi tapi nanti lebih lengkapnya kita sampaikan setelah rapat jam 1 siang nanti,” tandasnya.

Diberitakan, sebanyak tujuh kali Gempa susulan getarkan Kabupaten Maluku Barat Daya dan sekitarnya, pasca terjadinya gempa Magnitudo 7,5 pada pukul 02:47 WIT.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Geofisika Kelas I Karang Panjang Ambon menyebutkan, gempa yang berpusat di laut tersebut, berpotensi memicu terjadinya tsunami.

Namun tiga jam berselang setelah gempa, BMKG sudah mengumumkan potensi tsunami itu telah berkahir.

Halaman
12

Berita Terkini