Pergantian Panglima TNI

Laksamana Yudo Margono Lolos Fit And Proper Test sebagai Calon Panglima TNI

Penulis: Sinatrya Tyas
Editor: Fitriana Andriyani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono.

TRIBUNAMBON.COM - Komisi I DPR menyetujui Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono menjadi calon Panglima TNI.

Persetujuan itu diputuskan usai Komisi I DPR menggelar fit and proper test Yudo sebagai calon Panglima TNI, Jumat (2/12/2022).

"Setelah mendengarkan dan mempertimbangkan pandangan fraksi Komisi I, maka Komisi I DPR putuskan setujui pemberhentian dengan hormat Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI," ujar," ujar Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid di Gedung DPR, Senayan.

"Poin kedua memberikan persetujuan calon Panglima TNI Laksamana Yudo Margono sebagai Panglima TNI," sambungnya.

Baca juga: Mengenal Sosok KSAL Yudo Margono, Dikabarkan jadi Calon Tunggal Panglima TNI

Baca juga: Prajurit Marinir Gugur Dalam Penyerangan KKB di Papua, Yudo Margono Prihatin, Pasti jadi Evaluasi

Baca juga: Jawaban KSAL Yudo Margono Soal Nasib 53 Awal Kapal Selam KRI Nanggala 402

Yudo Margono merupakan calon tunggal Panglima TNI yang diajukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke DPR.

Saat menjalani fit and proper test, Yudo didampingi oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Tak ada Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa saat fit and proper test Yudo berlangsung.

Yudo menyebut Andika sedang ada kegiatan lain.

"Ada acara," kata Yudo singkat.

Yudo Margono Bakal Evaluasi Penanganan KKB di Papua

Laksamana Yudo Margono telah dinyatakan lulus uji kepatutan dan kelayakan alias fit and proper test sebagai calon panglima TNI pengganti Jenderal Andika Perkasa.

Salah satu isu yang menjadi sorotan adalah penanganan konflik di Papua.

Menurut Yudo Margono, pihaknya bakal melakukan evaluasi soal penanganan konflik di Papua.

Khususnya, apakah masih relevan penegakan hukum kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

"Ya nanti akan kita liat situasinya. Apakah masih relevan atau tidak. Karena di sana kan ada daerah yang sudah relatif kondusif," kata Yudo Margono di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (2/12/2022).

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono. (dok Dinas Penerangan Angkatan Laut)

Namun begitu, Yudo tak menampik bahwa ada daerah yang masih memiliki tingkat kerawanan yang tinggi di Papua.

Karena itu, nantinya diperlukan adanya sejumlah evaluasi dalam operasi tersebut.

"Masih ada juga daerah-daerah yang masih kerawanannya tinggi. Sehingga dari operasi yang tadi sudah disampaikan tentunya akan kita evaluasi, tadi juga sudah saya sampaikan di komisi I. Jadi tidak semuanya mungkin dengan operasi yang sama," ungkap Yudo.

Lebih lanjut, Yudo menambahkan pola penegakan hukum di Papua tetap mengedepankan tindakan yang humanis.

Namun, kata dia, nantinya pola penindakan yang dilakukan tetap tegas.

"Ya pasti. Tadi kan saya sampaikan bahwa walaupun TNI tegas tetapi tetap harus humanis," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Komisi I DPR RI menyetujui Laksamana Yudo Margono menjadi Panglima TNI menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang akan memasuki masa pensiun.

Hal itu disampaikan Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid membacakan hasil rapat internal atas fit and proper test terhadap Yudo Margono.

"Komisi I DPR RI memutuskan memberikan persetujuan terhadap pengangkatan calon Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono sebagai Panglima TNI," kata Meutya, di Ruang Rapat Komisi I DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (2/12/2022).

Baca juga: Alasan Presiden Jokowi Tunjuk Laksamana Yudo Margono jadi Calon Panglima TNI

(TribunAmbon.com)(Tribunnews.com, Igman Ibrahim)(Kompas.com)

Berita Terkini