Maluku Terkini

Jalan di Dataran Danau Rana Putus, Kini Warga Harus Jarak Lebih Jauh

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi jalan utama di dataran Danau Rana, Kecamatan Fena Leisela, Kabupaten Buru, Senin (27/6/2022).

Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Andi Papalia

NAMLEA, TRIBUNAMBON.COM - Aktivitas warga tersendat gara-gara jalan di Dataran Danau Rana, Kecamatan Fena Leisela, Kabupaten Buru, putus.

Bahkan warga harus berjalan kaki jika ingin ke Namlea atau desa lainnya.

Pasalnya jalan di Dataran Danau Rana tersebut, tak bisa lagi dilewati mobil, apalagi motor.

Seorang warga Desa Persiapam Waegrahi Danau Rana, Samsul Bahri Fanolog, mengaku jalan ini sangat penting bagi masyarakat.

Jalan ini menjadi satu-satunya akses ke desa lainnya atau ke Kota Namlea.

"Kita sangat butuh bantuan pemerintah. Kami harap jalan ini segera diperbaiki," kata dia.

Apalagi lanjutnya, jalan ini merupakan jalur ekonomi.

Petani selalu melewati jalan ini untuk menjual hasil panen mereka.

"Kalau dengan kondisi jalan seperti ini,mereka tidak bisa diangkut dengan mobil untuk dijual. Kasihan kalau harus jalan kaki, jauh sekali," kata Samsul

Baca juga: Prakiraan Cuaca Maluku, Selasa 28 Juni 2022: Saumlaku Hujan Seharian, Namlea Cerah Berawan

Diungkapkan Samsul, jalan tersebut sudah rusak lumayan lama, yakni tiga bulan lebih.

Sebelumnya rusaknya hanya kecil dan selalu diperbaiki, namun lantaran hujan lebat sehingga rusaknya makin parah.

"Saat musim hujan kemarin, jalan rusak tersebut tidak bisa diperbaiki secara manual, harus menggunakan alat berat," katanya.

Karena jalan rusak, kendaraan baik roda dua dan empat dari Wamlana hanya bisa sampai di Dusun Manapitu, dan tidak bisa lanjut ke dataran Danau Rana.

"Semua masyarakat di dataran Danau Rana merasa kesulitan, karena jalan putus sehingga akses kendaraan tidak bisa masuk. Kerusakan ini sejak idul fitri kemarin, jadi sudah tiga bulan, sampai dengan saat ini belum dapat diperbaiki," ucapnya.

Dia mengungkapkan, sebelum akses jalan terputus, kendaraan bisa tembus sampai ke dataran Danau Rana, meskipun jalan itu sama sekali belum diaspal, tapi aktivitas kendaraan tetap lancar.

"Jadi sementara masyarakat cuman bisa jalan kaki, ketika pergi ke Wamlana, atau ke Namlea, dan jarak tempuh kurang lebih 13-15 jam perjalanan," kata Fanolong.

"Saya tidak tahu pasti jaraknya berapa kilo, tapi kalau ditempuh dengan jalan kaki, mulai dari sore, sampai di tujuan itu pagi," lanjutnya.

Dia berharap, semoga pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Buru bisa melihat kondisi yang terjadi, sehingga masyarakat tidak perlu berjalan jauh.

"Kita sangat butuh bantuan pemerintah, karena akses jalan sudah rusaknya sudah semakin parah, dan itu menambah beban masyarakat," harap Fanolong. (*)

Berita Terkini