Maluku Terkini

Kekerasan Perempuan dan Anak Masih Tinggi di Maluku, Paling Banyak Terjadi dalam Rumah Tangga

Penulis: M Fahroni Slamet
Editor: Salama Picalouhata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Dinas P3A Provinsi Maluku, Halimah Soamolle.

Laporan Wartawan Tribun Ambon.com, Ridwan Tuasamu

AMBIN, TRIBUNAMBON.COM - Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Provinsi Maluku kian marak terjadi belakangan ini.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Maluku, Halima Soamolle menyatakan, kasus didominasi Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

Data terakhir menyebutkan, setidaknya 24 kasus KDRT ditangani P3A.

"KDRT masih sangat banyak ditemukan, baik terhadap istri maupun anak," kata Soamolle kepada TribunAmbon.com, Senin (30/5/2022).

Ia menjelaskan, dalam KDRT terdapat 3 perilaku yang sering kali terjadi.

Baca juga: BUTUH ULURAN TANGAN, Kondisi Acamali Sangat Parah dan Harus Segera Dioperasi, Tapi Kurang Biaya

Baca juga: Menikah Lagi, Polisi di Pulau Buru Dipecat

Baca juga: Puluhan Satwa Liar Dilepaskan ke Habitatnya di Pulau Seram, Ada Buaya hingga Burung Nuri Maluku

Yakni kekerasan secara fisik, psikis hingga seksual yang dilakukan kepada anak sendiri.

Selain KDRT, kasus yang sering ditangani pihaknya adalah penelantaran.

Ada juga kasus kekerasan meski statusnya masih berpacaran yakni 3 kasus dilaporkan.

"Penelantaran juga cukup banyak,terkahi itu ada 22 kasus. Kasus ini contohnya seperti tidak memberikan nafkah kepada anak istri," jelasnya

Lanjutnya, ia yakin jumlah yang terdata itu masih jauh dari kenyataan.

Untuk itu Halimah meminta setiap perempuan dan anak yang mengalami kekerasan agar segera melaporkan.

Pasalnya, masih banyak warga yang takut atau enggan membuat laporan Meski alami kekerasan berulang kali.

"Sekarang ini harus lebih transparan, langsung datang saja ke kantor untuk buat laporan, kita akan coba tangani," ujarnya

Berita Terkini