TRIBUNAMBON.COM - Kelompok separatis di Papua semakin gencar melakukan aksi teror di Bumi Cenderawasih.
Belakangan ini, KKB Papua tak hanya menjadikan warga sipil sebagai sasarannya.
Tetapi mereka semakin berani menyerang aparat TNI-Polri.
Bahkan beberapa waktu lalu, serangan KKB Papua di Kabupaten Nduga menyebabkan tiga prajurit Korps Marinir meninggal dunia.
Markas Besar Angkatan Laut (Mabesal) pun langsung melakukan evaluasi.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan, sejumlah hal yang dievaluasi pada internal Korps Marinir di antaranya penyebab insiden, hingga langkah ke depannya.
"Untuk Marinir ya tentunya pasti jadi evaluasi. Setiap kejadian tragedi seperti itu pasti menjadi evaluasi di internal Marinir."
"Kenapa sampai seperti itu, bagaimana nanti langkah ke depannya dan sebagainya, sudah menjadi evaluasi," kata Yudo di Mabesal Cilangkap
Yudo mengatakan pihaknya prihatin atas tragedi tersebut.
Namun demikian, ia mengatakan pihaknya terus menyiapkan prajurit yang professional untuk bisa bertugas di daerah operasi.
"Ya kita memang prihatin dengan gugurnya prajurit Marinir yang sedang melaksanakan tugas Satgas Mupe di Papua di mana adalah kodal (komando kendali)-nya adalah Panglima TNI."
"Kita menyiapkan prajurit yang profesional untuk bisa bertugas di daerah operasi," kata Yudo.
Baca juga: Aksi KKB Papua Tak Terkendali, Jenderal Dudung Serahkan Kondisi Ini ke Panglima TNI
Baca juga: Renal Tentua Korban Penyerangan KKB akan Dimakamkan di Samping Rumahnya, Sore Ini
Baca juga: Sosok Renal, Korban KKB Asal Ambon di Mata Keluarganya; Almarhum Sangat Baik dan Penyayang
Sebelumnya Pratu Mar Dwi Miftahul Akhyar anggota Batalyon Taifib 2 Marinir Pasmar 2 Korps Marinir TNI Angkatan Laut gugur akibat kontak tembak dengan Kelompok Separatis Teroris Papua (KSTP) di Kalikote, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua pada Jumat (22/4/2022).
Kemudian Praka Mar (Anumerta) Wilson Anderson Here gugur bersama Lettu Marinir Anumerta Muhammad Ikbal saat bertugas di Kabupaten Nduga, akibat serangan yang sama oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Kedua prajurit Satuan Tugas (Satgas) Muara dan Pesisir (Mupe) Korps Marinir TNI AL tersebut gugur akibat serangan dari KKB di bawah komando Egianus Kogoya pada Sabtu (26/3/2022).