Allah selanjutnya menerangkan bahwa mereka tidak diizinkan untuk minta uzur, sebab hari itu bukanlah hari pembelaan diri, tetapi hari untuk menerima keputusan. Mereka dapat mengeluh dan menyesali nasib, namun untuk mengajukan sanggahan tidak mungkin lagi karena keputusan Allah tidak dapat diganggu gugat. Dalam Surah al-An'am/6: 23, orang musyrik di hari itu menyatakan bahwa mereka tidak mau musyrik lagi. Pada Surah an-Nisa'/4: 42 disebutkan bahwa mereka tidak bisa menyembunyikan pembicaraannya, dan dalam ayat az-Zumar/39: 31 disebutkan mereka orang-orang kafir berdebat di muka Allah, saling menuduh, dan saling menyalahkan.
Ayat 37
Bagi yang mendustakan azab Allah tersebut, maka ayat ini menguraikan tentang kepastian datangnya azab tersebut. Inilah hari yaitu hari Kiamat, saat mereka tidak dapat berbicara pada waktu dan tempat-tempat tertentu, dan tidak diizinkan kepada mereka mengemukakan alasan agar mereka dimaafkan. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.38-40. Untuk lebih menekankan tentang dahsyatnya situasi saat itu, maka Allah menambahkan penegasannya, Inilah hari keputusan yaitu penentuan keadaan manusia. Pada hari ini Kami kumpulkan kamu wahai para pendurhaka yang hidup pada masa Nabi Muhammad dan setelahnya, dan orang-orang yang terdahulu yang telah Kami binasakan. Maka jika kamu punya tipu daya yaitu upaya untuk menghindari siksa, maka lakukanlah tipu daya itu terhadap-Ku. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.
Dalam ayat ini, Allah mengulangi lagi ancaman-Nya bahwa kecelakaan besar di hari itu bagi orang yang mendustakan. Sebab rasul telah mengajak mereka supaya beriman dan mengancam dengan memperingatkan mereka dengan akan datangnya azab yang mereka hadapi itu. Sayang mereka tidak mau menerima dan mendengarkan ajakan itu.
Ayat 38
Untuk lebih menekankan tentang dahsyatnya situasi saat itu, maka Allah menambahkan penegasannya, Inilah hari keputusan yaitu penentuan keadaan manusia. Pada hari ini Kami kumpulkan kamu wahai para pendurhaka yang hidup pada masa Nabi Muhammad dan setelahnya, dan orang-orang yang terdahulu yang telah Kami binasakan. Maka jika kamu punya tipu daya yaitu upaya untuk menghindari siksa, maka lakukanlah tipu daya itu terhadap-Ku. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.38-40. Untuk lebih menekankan tentang dahsyatnya situasi saat itu, maka Allah menambahkan penegasannya, Inilah hari keputusan yaitu penentuan keadaan manusia. Pada hari ini Kami kumpulkan kamu wahai para pendurhaka yang hidup pada masa Nabi Muhammad dan setelahnya, dan orang-orang yang terdahulu yang telah Kami binasakan. Maka jika kamu punya tipu daya yaitu upaya untuk menghindari siksa, maka lakukanlah tipu daya itu terhadap-Ku. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.
Allah menerangkan bahwa hari ini adalah hari keputusan. Inilah hari yang memisahkan antara kebenaran dan kebatilan, hari ketika diungkapkan kebenaran dan kepalsuan seseorang. Di hari itu, Allah menghimpun semua manusia yang pernah hidup di dunia ini sejak zaman Nabi Adam sampai akhir masa pada tempat yang satu. Tujuannya untuk memberikan suatu keputusan hukum buat mereka siapa yang salah dan siapa yang benar, sehingga masing-masing orang memperoleh haknya.
Ayat 39
Untuk lebih menekankan tentang dahsyatnya situasi saat itu, maka Allah menambahkan penegasannya, Inilah hari keputusan yaitu penentuan keadaan manusia. Pada hari ini Kami kumpulkan kamu wahai para pendurhaka yang hidup pada masa Nabi Muhammad dan setelahnya, dan orang-orang yang terdahulu yang telah Kami binasakan. Maka jika kamu punya tipu daya yaitu upaya untuk menghindari siksa, maka lakukanlah tipu daya itu terhadap-Ku. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.38-40. Untuk lebih menekankan tentang dahsyatnya situasi saat itu, maka Allah menambahkan penegasannya, Inilah hari keputusan yaitu penentuan keadaan manusia. Pada hari ini Kami kumpulkan kamu wahai para pendurhaka yang hidup pada masa Nabi Muhammad dan setelahnya, dan orang-orang yang terdahulu yang telah Kami binasakan. Maka jika kamu punya tipu daya yaitu upaya untuk menghindari siksa, maka lakukanlah tipu daya itu terhadap-Ku. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.
Dalam ayat ini, Allah menantang dengan cara mengejek orang-orang kafir dan orang-orang yang merasa mempunyai kekuatan membela diri, untuk menggunakan kepandaian dan tipu dayanya guna menyelamatkan diri dari siksaan-Nya. Selain itu, ayat ini memberikan suatu pelajaran keras bagi orang-orang yang menentang agama Islam, yang selalu menipu dan mempermainkan orang-orang yang beriman bahwa kelak pada saatnya mereka akan mengetahui betapa lemahnya alasan mereka yang suka mengolok-olokkan agama itu.
Ayat 40
Untuk lebih menekankan tentang dahsyatnya situasi saat itu, maka Allah menambahkan penegasannya, Inilah hari keputusan yaitu penentuan keadaan manusia. Pada hari ini Kami kumpulkan kamu wahai para pendurhaka yang hidup pada masa Nabi Muhammad dan setelahnya, dan orang-orang yang terdahulu yang telah Kami binasakan. Maka jika kamu punya tipu daya yaitu upaya untuk menghindari siksa, maka lakukanlah tipu daya itu terhadap-Ku. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.41-42. Setelah dijelaskan sekilas tentang siksa bagi yang durhaka, kini diuraikan sekilas tentang kenikmatan bagi yang bertakwa. Sungguh, orang-orang yang bertakwa berada dalam naungan pepohonan surga yang teduh dan di sekitar mata air yang mengalir jernih. Dan juga buah-buahan serta aneka hidangan surga yang mereka sukai.
Allah mengulangi lagi ancaman-Nya bahwa kecelakaan besar di hari kebangkitan bagi orang-orang yang mendustakan-Nya. Kecelakaan buat mereka di hari kebangkitan karena waktu itulah terbukti kelemahan dan mereka berhadapan dengan Allah yang mereka dustai. Pada saat seperti itu terbukti betapa batalnya dakwaan yang mereka yakini selama ini.