Saling umpan menambah kesan menyenangkan pada permainan itu.
Tak jarang, bola api tersebut mati, karena ditendang oleh anak lainnya, membuat mereka menyebutnya dengan istilah "Kaki Aer".
Istilah tersebut diperuntukkan bagi penendang yang menyebabkan bola api tersebut padam.
Menurut salah satu remaja, Swenly (15) pecahan batu apung yang dijadikan bola tersebut diambil dari kawasan pantai di belakang kantor Polda Maluku yang baru, Jalan Sultan Hasanuddin Ambon.
"Batu apung kami dapatkan dari belakang kantor Polda yang baru, waktu main-main kesana dapat itu lalu bawa pulang," kata dia, Rabu (16/3/2022) malam.
Ramadan, selain sebagai bulan ibadah penuh berkah, kedatangannya memiliki makna tersendiri bagi anak-anak pada umumnya.
Dulu, beberapa permainan anak tradisional mendadak jadi ramai seiring dengan datangnya bulan Ramadhan.(*)