Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Dedy Azis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Setelah penantian panjang selama 16 tahun lamanya, akhirnya Negeri Asilulu di Maluku memiliki seorang raja.
Muhammad Risad Fahlefi Ely akan dikukuhkan sebagai Raja Negeri Asilulu yang baru.
Pelantikan dan pengukuhan adat Negeri Asilulu, Maluku akan digelar Senin (17/01/2022) pagi ini.
Pelantikan akan dilakukan di Ta'ilan (Baileo) Hiti Hala Negeri Asilulu, Kecamatan Leihitu, Maluku Tengah.
Dibalik ramainya acara pelantikan adat negeri Asilulu ini, ada sejarah panjang tentang orang-orang basudara dari negeri tersebut.
Jauh sebelum terbentuk, Negeri Asilulu seperti sekarang ini, pada mulanya berasal dari tiga Hena (Negeri) yang terletak di pegunungan.
Tiga Hena ini dikenal dengan nama Hena Ile atau Ile Hena, Hena Keli dan Hena Tamanela, masing-masing hena ini memiliki wilayah teritorial tersendiri yang dalam istilah lokal disebut Teuna.
Baca juga: Begini Prosesi Pengukuhan Adat Raja Negeri Assilulu - Maluku
1. Hena Ile atau Ile Hena
Hena Ile merupakan Hena Pertama yang mendiami pegunungan wilayah teritorial negeri Asilulu.
Hena ini berada di puncak gunung bagian Selatan dan dikelilingi oleh jurang yang terjal.
Ile Hena dihuni oleh Empat marga atau Lumatau/rumahtau diantaranya: Rumahtau Sanduan yang disebut dengan Kesatuan Hata Tuni, Rumahtau Kalauw yang disebut dengan kesatuan Hata Laya, Rumahtau Awan yang disebut dengan kesatuan Hata Sela, serta Marga Madero. Hena Ile memiliki teuna yang disebut Teuna Lohaliri.
2. Hena Keli
Hena Keli merupakan hena kedua yang mendiami pegunungan kecil wilayah teritorial negeri Asilulu bagian Barat yang oleh masyarakat negeri sekarang disebut dengan nama Keli Tala.
Hena Keli dihuni oleh 3 marga atau Lumatau/rumahtau diantaranya: Rumahtau Layn yang disebut dengan Kesatuan Hata Moni, Rumahtau Mamang yang disebut dengan kesatuan Hata Piku, serta Lumatau Ely yang disebut dengan Kesatuan Hata Ely. Hena Keli memiliki teuna yang disebut Teuna Pesihatu.
3. Hena Tamanela
Hena Tamanela merupakan hena ketiga yang mendiami pegunungan wilayah teritorial negeri Asilulu bagian Timur.
Hena Tamanela dihuni oleh dua marga atau Lumatau/rumahtau diantaranya: Rumahtau Mahulette dan Rumahtau Mahulauw kedua Lumatau ini yang kemudian dikenal oleh masyarakat negeri Assilulu dengan Julukan “Mahu a Lua”, yang berasal dari baghdad dan Cirebon. Hena Tamanela memiliki teuna yang disebut Teuna Lousama.
Kemudian, atas kehendak dan kesepahaman bersama, jauh sebelum para penjajah masuk ke Maluku, para leluhur dari ketiga negeri ini mulai berkeinginan untuk turun membentuk negeri bersama di dataran pesisir wilayah Assilulu sekarang ini.
Negeri Assilulu terbentuk dengan pendekatan musyawarah mufakat atau dalam istilah lokal disebut “Malou Sou” dalam proses bermusywarah bukan saja soal membentuk negeri dipesisir Pantai namun atas kesepakatan Musyawarah mufakat itu juga disepakati terkait pengangkatan Raja Negeri Assilulu.
Proses sakral musyawarah pengangkatan Raja terjadi di Hatu Malou yang kemudian mempercayakan Ely sebagai Raja Negeri Asilulu atau “Latu Pesia Nusa Telu.
Hal ini berdasarkan keterangan Kapata/ Kabata dan Lani yang masih terjaga dan terpelihara hingga kini. (*)