Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Andi Papalia
NAMLEA, TRIBUNAMBON.COM - Layanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Namlea, masih banyak dikeluhkan.
Direktur RSUD Namlea. dr. Helmy Koharjaya dinilai masih belum serius melakukan pembenahan.
Selain pelayanan, rupanya hak para dokter dan pegawai juga tak diperhatikan.
"Meminta kepada dr. Helmy selaku Direktur RSUD Namlea, agar bekerja dengan penuh tanggungjawab untuk memperhatikan nasib dan hak para dokter atau pegawai yang mengabdi di RSUD Namlea," kata Ketua DPRD Buru, M. Rum Soplestuny saat dihubungi TribunAmbon.com melalui telepon, Selasa (28/12/2021) pagi.
Baca juga: Warganet Keluhkan Layanan RSUD Namlea-Pulau Buru, dr. Helmy Koharjaya No Comment
Padahal kata dia, anggaran pegawai rumah sakit sudah dianggarkan, namun koordinasi Pimpinan RSUD masih lambat.
"Dari DPRD sudah menganggarkan dengan tim anggaran, terkait mereka punya hak, seperti insentif, karena itu sudah dianggarkan di dalam pagu anggaran," jelasnya.
"Itu karena koordinasi dia kurang bagus, akhirnya terputus di bagian keuangan, sehingga kita memintanya agar bertanggungjawab sebagai seorang pemimpin RSUD," imbuh Soplestuny.
Soplestuny menilai dr. Helmy selaku pimpinan tidak profesional, karena ketika dipanggil Komisi III DPRD, dirinya tidak pernah hadir.
"Kami meminta kepada bupati, untuk diberikan sanksi atau teguran keras, dan evaluasi dia punya kinerja, karena kemarin ketika dipanggil oleh Komisi III DPRD, dia tidak hadir," tegasnya.
Soplestuny berharap Pemda Buru atau Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) lebih memprioritaskan gaji dokter dan pegawai di RSUD Namlea.
"Tolong lebih memperhatikan dan memprioritaskan pembayaran atau hak tenaga kesehatan, karena keterlambatan pembayaran karena faktor itu juga, jadi saya tekankan agar mereka lebih diprioritaskan," ujarnya. (*)