Ambon Terkini

Tidak Ada Tempat Sampah, Warga Batu Merah Masih Buang Sampah ke Sungai

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ambon: Warga Batumerah Dalam, Sirimau, Kota Ambon mengeluh tidak ada tempat sampah di pinggiran sungai kawasan itu, Minggu (7/3/2021).

Laporan Wartawan, TribunAmbon.com, Dedy Azis

AMBON, TRUBUNAMBON.COM - Warga Batumerah Dalam, RT 01 RW 14, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon mengeluh tidak ada tempat sampah di pinggiran sungai kawasan itu.

Pasalnya, setiap musim penghujan, kawasan itu selalu menjadi lokasi langganan banjir.

“Setiap kali musim ujan, kami selalu waspada setiap malam, belum lagi sampah masyarakat yang dibuang di sungai karena tidak ada tempat,” ucap warga Batu Merah Dalam, Khairun (27) kepada TribunAmbon.com, Minggu (7/3/2021).

Menurutnya, belum semua warga di bantaran sungai mempunyai kesadaran untuk tidak membuang sampah ke sungai.

Terlebih jarak bak sampah yang jauh dari pemukiman warga dan tidak ada alat transportasi yang bisa digunakan untuk mengangut sampah hingga di kawasan itu.

Kata Khairun, warga setempat sudah menyampaikan kepada Pemeritah Desa untuk menyediakan tempat sampah di setiap sisi sungai.

Namun, permintaan itu belum dipenuhi hingga sekarang.

"Warga Sudah memberi saran kepada pemerintah desa maupun anggota DPRD yang pernah melakukan kunjungan ke sini. Sebelumnya, kami sudah mencoba meminta gerobak sampah, dan sudah dijanjikan Motor Tossa sejak tahun 2019, namun sampai sekarang belum terlihat wujudnya," kata dia.

Dia menambahkan, di tengah musim penghujan, warga Batu Merah Dalam selalu waspada, karena banjir bisa datang sewaktu-waktu.

"Pemerintah hanya perhatikan jalan diluar tapi kami di dalam seperti jauh dari perhatian pemerintah," sambungnya.

Menurutnya, warga tidak punya pilihan lain selain membuat sungai sebagai tempat sampah, pasalnya tempat pembuangan sampah dirasa cukup jauh.

"Ya akhirnya yah warga membuang sampah ke sungai, setidaknya bangun tempat penampungan sampah di lingkungan kami, agar mudah membuang sampah," tutupnya. (*)

Berita Terkini