TRIBUNAMBON.COM - Berikut ini tips membuat CV yang baik dan benar.
Curriculum Vitae (CV) menjadi hal yang sangat penting saat ingin melamar pekerjaan.
CV menjadi komponen utama yang dilihat oleh Human Resource Department (HRD).
File atau berkas CV yang kurang menarik dan tidak sesuai dapat membuat seseorang tidak lolos saat seleksi melamar pekerjaan.
Dikutip dari Youtube Eza Hazami yang merupakan seorang staf HRD dan sering membagikan tips seputar dunia kerja di akun sosial medianya, berikut tips membuat CV yang baik dan benar:
1. Pastikan tahu tentang CV yang Anda tulis
Anda harus dapat menilai diri Anda seperti apa.
Pastikan CV Anda sesuai dengan diri Anda.
2. Format CV berbentuk PDF
Format yang biasa digunakan pada CV adalah PDF.
Dengan teknologi yang maju seperti sekarang ini, Anda bisa mengirim CV Anda melalui email.
Menggunakan format PDF dirasa lebih aman, karena dapat menghindari kemungkinan pemalsuan dokumen.
3. Ukurannya tidak terlalu besar
Ukuran file CV yang sebaiknya digunakan adalah kurang lebih 2MB.
4. Informasi ditulis dengan baik dan detail
Informasi lebih mendalam dibutuhkan oleh HRD, sertakan penjelasan yang baik dalam CV yang Anda buat.
Hal itu penting bagi HRD, untuk melihat kualitas diri Anda.
Sebagai contoh, untuk pengisian organisasi, Anda bisa menjelaskan secara singkat dan jelas bagaimana peran Anda pada organisasi tersebut, di antaranya sebutkan jabatan, tugas, dan lain-lain.
• Cara Cek Pengumuman Lolos Kartu Prakerja Gelombang 5, Simak Langkahnya
• Cara Membuat Daftar Pustaka Otomatis di Microsoft Word untuk Skripsi, Makalah atau Karya Ilmiah
5. Sertakan informasi kontak dengan lengkap
Sertakan informasi yang lengkap pada CV yang Anda buat.
Penting bagi Anda untuk menyertakan nomor telepon, alamat sosial media dan alamat rumah untuk mempermudah HRD menghubungi Anda.
6. Gunakan foto yang benar
Gunakan foto yang terbaru dan dengan kualitas foto yang baik.
Pada CV sertakan foto yang formal, kenakan pakaian yang sopan dan rapih.
Apa saya yang ada di dalam berkas lamaran pekerjaan?
a. Foto
b. Kartu Tanda Penduduk (KTP)
c. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
d. Surat lamaran
e. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
f. Surat keterangan sehat
g. Transkip Nilai
h. Surat Keterangan Lulus/Ijazah
i. Lampiran (jika ada)
Empat Hal yang Harus Diperhatikan dalam Menyusun CV
Tak sedikit orang yang sebenarnya pintar tetapi tak kunjung mendapatkan panggilan kerja meski sudah mengirim banyak curriculum vitae (CV).
Gencar mengirimi CV memang tak lantas membuat seseorang mudah mendapat kerja.
Justru, CV yang kurang menarik bisa menjadi penyebab seseorang tak lolos seleksi kerja.
Fenomena tersebut juga terjadi pada pelamar kerja situs marketplace Tokopedia.
Destiny Priandari, Recruitment & Employer Branding Specialist Tokopedia menyebutkan, perbandingan jumlah pelamar yang diterima Tokopedia dengan jumlah CV masuk adalah 1:1.800.
Artinya, dari setiap 1.800 CV yang masuk, hanya ada satu orang yang lolos seleksi kerja di Tokopedia.
Data tersebut dihimpun dari tiga kanal rekrutmen LinkedIn, Career Site dan Refferal per November 2017-November 2018.
"Sebagian besar pelamar Tokopedia biasanya gugur pada seleksi pertama yakni pemeriksaan CV. Ketidaklengkapan data merupakan satu dari penyebab utamanya," kata Destiny dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Setidaknya ada empat hal yang harus diperhatikan seorang pelamar kerja dalam menyusun CV yang baik:
1. Meletakan informasi penting di halaman pertama
Dalam membuat CV, letakan informasi-informasi paling penting di halaman depan CV, misalnya, data pengalaman kerja.
Faktanya, banyak yang justru menempatkan data tersebut di luar halaman pertama.
Padahal, informasi itu justru yang paling penting oleh perusahaan.
Perekrut pun lebih suka dengan CV yang padat di halaman pertama.
"Ketika membaca CV, hal pertama yang kami lihat adalah pengalaman kerja, kemudian universitas dan lain-lain,” kata Destiny.
Bagi lulusan baru (fresh graduate), sebutkan pengalaman organisasi, magang atau proyek luar kampus pada halaman pertama CV.
Selain itu, cantumkan pula deskripsi singkat pekerjaan yang dilakukan.
2. Sesuaikan CV dengan tujuan perusahaan
Banyak pelamar kerja menyebar CV dengan format yang sama ke sejumlah perusahaan.
Padahal, setiap perusahaan memiliki budaya kerja berbeda.
Cobalah mengenal lebih dalam tentang perusahaan yang dituju lalu menyesuaikan CV yang akan dikirimkan.
Pilihlah desain CV yang sederhana dan tampak profesional, sebab unsur terpenting yang dilihat perekrut adalah isi CV.
Jangan sampai desain yang kita pilih justru minim informasi.
Begitu pula dalam memasang foto.
Cobalah mencari tahu ketentuan di perusahaan yang dituju.
Untuk di Tokopedia sendiri, kata Destiny, tak ada ketentuan khusus asalkan foto yang ditampilkan sopan dan wajah terlihat.
Namun, ada perusahaan yang mengharuskan CV pelamar memenuhi ketentuan tertentu, misalnya mengenakan jas atau kemeja pada foto.
• Cara Transfer Pulsa Telkomsel, Berlaku untuk simPATI, KARTU As, dan Loop
• Inilah Cara Membuat Blog Pribadi, Akses www.blogger.com, Simak di Sini
• Inilah Cara Membuat Daftar Pustaka dari Sumber Buku, Jurnal, hingga Artikel Web
3. Jangan asal Googling
Membuat CV bukan lagi hal yang sulit karena kita bisa mencari inspirasinya di internet.
Misalnya mencari situs template CV gratis di mesin pencari Google.
Namun, pilihlah template CV yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Jika pada template tersedia kolom pengalaman kerja namun pelamar baru lulus kuliah dan belum punya pengalaman, maka kolom tersebut bisa dihapus.
"Lebih baik tidak memaksakan mengisi kolom pengalaman kerja dan penghargaan hanya karena mengikuti template yang ada di Google," kata dia.
4. Menyertakan informasi diri
Ternyata masih banyak perekrut yang tidak menuliskan kontak mereka pada CV.
Padahal, kontak pelamar sangat dibutuhkan oleh perekrut apalagi jika pelamar tersebut memenuhi kriteria yang dicari.
Rincian kontak yang diberikan, seperti alamat email dan nomor telepon.
"Saya beberapa kali menemukan CV yang bagus, pengalamannya banyak, tetapi tidak mencantumkan kontak. Itu tentu menyulitkan kami untuk menghubungi dia kembali,” ujar Destiny.
Di samping itu, pilihlah informasi diri yang relevan.
Misalnya, informasi pendidikan.
Cukup letakkan informasi pendidikan sejak tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) hingga pendidikan terakhir (universitas).
Nah, kini kamu sudah memahami hal-hal apa saja yang harus diperhatikan ketika melamar kerja, bukan?
Semoga berhasil!
(Tribunnews.com/Sinatrya/Yurika Nendri) (Kompas.com/Nabilla Tashandra)