Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Adjeng Hatalea
TRIBUNAMBON.COM - Seorang pasien terkonfirmasi positif covid-19 yang dikabarkan kabur akhirnya bersedia kembali ke lokasi karantina di balai diklat BPSDM Maluku.
Ia memberikan syarat jika kembali dikarantina, yakni meminta agar sang suami diizinkan ikut bersamanya.
Setelah diketahui kabur pada Sabtu (6/6/2020) dini hari, tim medis mencoba mendatangi kediamannya di kawasan Waihaong di hari yang sama sekitar pukul 18.30 WIT.
Namun, suami dari pasien tersebut menolak keras istrinya dibawa kembali ke lokasi karantina.
Saling Peluk
• Update Corona di Maluku: Tambahan 21 Kasus, Total Ada 282 Kasus Terkonfirmasi Covid-19
Keesokan harinya, Minggu (7/6/2020) petugas medis kembali mendatangi kediamannya dengan membawa satu buah mobil ambulans yang dikawal ketat oleh aparat keamanan termasuk Satpol PP Kota Ambon.
Berdasarkan hasil pantauan TribunAmbon.com di lapangan, sempat terjadi penolakan dari pihak keluarga.
Negosiasi yang berjalan cukup lama akhirnya menghasilkan bahwa pasien tersebut bersedia dibawa tim medis asalkan suaminya dibawa serta bersamanya.
Dari lorong sempit di kawasan Waihaong itu, terlihat sepasang suami istri saling berpelukan menuju mobil ambulans.
Mereka pun dibawa ke balai diklat BPSDM untuk menjalani masa karantina.
• UPDATE Virus Corona Ambon: Pasien Positif 235 Orang Per 6 Juni 2020, 50 Sembuh, 6 Meninggal
Ada beberapa persyaratan yang harus dipatuhi, pasalnya suami dari pasien tersebut bebas covid-19.
"Iya, beliau sudah di BPSDM (Maluku) sekarang."
"Ada persyaratan-persyaratan yang dibuat, tapi (nenek dan suaminya) tidak karantina satu kamar," kata Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Maluku, Kasrul Selang membenarkan keadaan tersebut.
Tidak dijelaskan secara terperinci mengenai butir-butir persyaratannya itu.
Sementara, dipastikan jika di kemudian hari suaminya terinfeksi covid-19 itu berarti di luar tanggung jawab Dinas Kesehatan Kota Ambon.
Diketahui nenek 60 tahun itu kabur dini hari dengan melompati pagar bangunan balai diklat BPSDM maluku.
Di luar pagar, sang suami sudah menunggu untuk menjemputnya.
Rasa rindu yang memuncak menjadi alasan nenek ini nekat kabur meski statusnya sebagai pasien covid-19 yang berada pada urutan kasus ke-46. (*)