Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Helmy
TRIBUNAMBON.COM - Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy bantah beredarnya isu akan ditutupnya Pasar Mardika saat Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) yang rencananya akan ditetapkan di Kota Ambon.
Menurut wali kota Pasar Mardika tidak akan ditutup jika sudah diterapkan PSBB nanti.
Melainkan hanya ada pembatasan waktu operasi pasar.
Yakni pasar hanya boleh beroperasi mulai pukul 05.00 WIT hingga pukul 12.00 WIT.
• Pemkot Ambon Fungsikan Ojek untuk Distribusi Sembako dari Presiden Jokowi
Hal tersebut akan dilaksanakan saat sudah ada izin dari Pemerintah Pusat terkait rencana PSBB yang akan diusulkan oleh pemerintah kota melalui Pemerintah Provinsi Maluku.
"Kalau misalnya untuk pembatasan skala besar itu nanti kita akan atur sehingga itu mungkin dia beroperasi dari jam 5 pagi sampe jam 12 siang setelah itu kita tutup dan tidak ada aktivitas lagi selama masa berlakunya pembatasan itu," katanya kepada TribunAmbon.com di Balai Kota, Minggu (10/5/2020).
Lanjutnya, pemberlakuan pasar setengah hari saat PSBB nanti dikarenakan dari fakta yang ada, PSBB membuat tingkat penyebaran covid 19 menjadi turun.
Mengingat pasar menjadi lokasi yang paling banyak dikunjungi oleh masyarakat.
"Tetapi Kita memberlakukan itu karena fakta membuktikan bahwa dari pendekatan physical distancing maupun social distancing maka tingkat penurunan penyebaran itu menurun," tambahnya.
• Mahasiswa di Ambon Bunuh Diri di Kamar Kos, Sempat Konsumsi Miras dan Unggah Status di Media Sosial
Untuk itu dirinya meminta kepada masyarakat tidak perlu khawatir dan percaya dengan isu yang terlanjur beredar di kalangan masyarakat tentang penutupan Pasar Mardika saat PSBB karena itu tidak benar adanya.
"Masyarakat jangan khawatir lantaran tidak ada penutupan pasar melainkan pembatasan waktu operasi pasar" terangnya.
Lapak Jualan Diperluas
Sementara itu Sekertaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Ambon Janes Aponno mengatakan skenario yang akan dijalankan Pasar Mardika saat PSBB nanti sudah disiapkan.
Selain waktu beroperasi pasar akan dipangkas, pihaknya juga memperhatikn soal jarak atau physical distancing antar sesama pedagang maupun para pembeli.
Pihaknya akan memperluas lokasi lapak jualan pedagang di beberapa ruas jalan sekitar Pasar Mardika Kota Ambon.
• Seorang PDP Ambon Punya Riwayat Kontak dengan Pasien 25 Dinyatakan Meninggal
"Jadi untuk tidak menumpuk kita akan perluas lapak jualan pedagang agar ada jarak antara satu dan lainya, di mana kawasan Jalan Pantai Mardika dan jalan masuk terminal Mardika dari arah kantor PU Provinsi Maluku akan dijadikan lokasi perluasan lapak jualan pedagang," terangnya.
Dia menjelaskan selain itu pihaknya juga akan membatasi jumlah masyarakat yang hendak masuk ke Pasar Mardika untuk berbelanja dan Tim Gabungan Gugus Tugas siap untuk melakukan penjagaan.
"untuk pasar jika nntinya PSBB sudah dijalankan, kita juga akan batasi masyarakat yang masuk dalam pasar untuk berbelanja, minimal hanya 800 pembeli dalam sejam," katanya.
"Jika sudah keluar, baru pembeli lainnya masuk lagi, jadi tidak semua langsung masuk kepasar, kita sitemnya antri."
"Dan tim gabungan gugus tugas Kota Ambon juga akan dikoordinasikan untuk melakukan penjagaan di pasar Mardika," ungkapnya.
Menurutnya, Pemkot juga akan menerapkan sistem penjualan ganjil genap pada seluruh pedagang nantinya.
Hal ini dilakukan untuk mengurangi tingkat kepadatan di Pasar Mardika.
"Kita juga sudah rencanakan sistem jualan ganjil genap untuk setiap pedagang, di mana para pedagang akan berjualan sesuai nomor ganjil genapnya sesuai hari yang ditentukan petugas," paparnya.
• Persiapan PSBB Ambon Disempurnakan Gugus Tugas Provinsi Maluku, 2 Wilayah Perlu Diisolasi
"Hal ini tentu untuk mengurangi jumlah orang yang beraktifitas di Pasar Mardika".
Untuk itu dalam waktu dekat ini pihaknya akan segera melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkat skenario perencanaan yang akan diterapkan di Pasar Mardika kepada para pedagang yang ada.
"jadi dalam waktu dekat kita akan turun sosialisasi di pasar, agar nantinya jika sudah diterapkan pedagang maupun masyarakat tidak kebingungan," tutupnya. (*)