"Jenazah dibungkus dalam kantong jenazah yang sangat rapat, lalu dimasukkan ke dalam peti yang tertutup rapat, dan setiap tahapannya sampai dengan pemakaman disemprot dengan disinfektan," imbuhnya.
Selain itu, petugas pemakaman yang bertanggung jawab adalah para petugas yang sudah dilatih secara khusus untuk melakukan prosedur pemakaman jenazah Covid-19 dengan benar dan aman, dengan menggunakan APD yang lengkap saat melakukan proses pemakaman.
"Dan yang paling penting yang harus diketahui masyarakat adalah, Virus Corona atau Covid-19 tidak akan bertahan lama diluar tubuh manusia bahkan virus tersebut akan segera mati begitu jenazah dimakamkan," jelasnya.
Selain daripada itu, dengan menjunjung tinggi azas kemanusiaan, menolak pemakaman jenazah adalah suatu hal yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan, dan pastinya tidak menjadi solusi dalam mencegah penularan virus.
Ditanya soal Rapit Tes, Adriaansz menjelaskan selama tiga (3) hari terakhir hasil tracking dari pasien 011, 015 dan 016 berjumlah 530 orang dengan keterangan hari I sebanyak 216 orang, hari II sebanyak 189 orang dan dan hari III sebanyak 125 orang.
"Dan untuk hasil tracking terhadap jenasah yang dimakamkan dua hari lalu, pihak Gugus Tugas melalui Dinas Kesehatan Kota Ambon telah melakukan Rapid Test terhadap 13 orang," tutupnya.
(*)