Virus Corona

Hampir 300 Orang Tewas di Iran Lantaran Keracunan Metanol, Tertipu Penyembuhan Corona

Penulis: Garudea Prabawati
Editor: Fitriana Andriyani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi corona 2

Ketakutan akan virus itu, ditambah dengan standar pendidikan yang buruk dan desas-desus internet soal pengobatan virus corona.

Membuat puluhan orang sakit karena meminum alkohol bajakan yang mengandung metanol di provinsi Khuzestan barat daya Iran dan kota Shiraz di selatan.

Pembuat Minuman Keras di Iran Gunakan Metanol

Mendengar dan membaca terlalu banyak kabar tentang wabah virus corona membuat sebagian orang merasa stres dan cemas berlebih. Berikut cara mengatasinya! (potential.com)

Di Iran, pemerintah juga telah mengamanatkan bahwa produsen metanol beracun menambah warna buatan pada produk mereka.

Sehingga masyarakat dapat membedakannya dari etanol, jenis alkohol yang dapat digunakan dalam membersihkan luka.

Etanol juga merupakan jenis alkohol yang ditemukan dalam minuman beralkohol, meskipun produksinya ilegal di Iran.

Beberapa pembuat minuman keras di Iran menggunakan metanol, menambahkan sedikit pemutih untuk menutupi warna yang ditambahkan sebelum menjualnya sebagai minuman. 

Terkadang dicampur dengan alkohol yang dapat dikonsumsi untuk menambah persediaan.

Di lain waktu ia muncul sebagai metanol, diiklankan keliru sebagai minuman, kata Dr Hovda.

Metanol juga dapat mencemari alkohol yang difermentasi secara tradisional.

Tidak bisa dicium atau dicicipi dalam minuman, dan menyebabkan kerusakan organ dan otak pada tubuh.

Gejalanya meliputi nyeri dada, mual, hiperventilasi, kebutaan, dan bahkan koma.

Bahkan sebelum wabah, keracunan metanol juga telah melanda Iran, bahkan menyebabkan korban tewas.

Satu studi akademik menemukan keracunan metanol mempengaruhi 768 orang di Iran antara September dan Oktober 2018 saja, dan menewaskan 76 orang.

Sementara itu dilansir dari Tribunnews.com, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun telah memberikan langkah-langkah agar masyarakat dapat terhindar dari virus corona.

Halaman
1234

Berita Terkini