TRIBUNAMBON.COM - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil melakukan konferensi pers terkait kasus penyebaran virus corona atau COVID-19, Minggu (15/3/2020).
Melansir tayangan langsung Kompas TV, pria yang akrab disapa Kang Emil tersebut mengumumkan data statistik penyebaran virus corona di Jawa Barat.
Berikut rincian kasus penyebaran virus COVID-19 di Jawa Barat per Minggu (15/3/2020):
1. Orang-orang yang dicurigai pola aktivitas sosialnya: 706
2. Selesai self isolation: 256
3. Dalam pemantauan: 448
4. Pasien dalam pengawasan: 182, dengan rincian:
- 54 negatif
- 28 menunggu hasil
- 6 positif, dengan rincian: 2 warga Depok kasus 01 dan 02, 1 pasien di Cianjur (dinyatakan positif setelah meninggal dunia), 2 pasien di Bekasi (istri dan anak pasien Cianjur), 1 pasien di Kota Bandung, 1 pasien di Cirebon.
• Ridwan Kamil Umumkan Total 6 Pasien Positif Corona di Jawa Barat, Sekolah Diliburkan 2 Minggu
• UPDATE Data Terkini Kasus Corona di Indonesia, 96 Positif, 8 Sembuh
Menanggapi kondisi tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah melakukan tes proaktif.
Tes proaktif, kata Ridwan Kamil, merupakan pemeriksaan yang dilakukan sebelum yang bersangkutan menunjukkan gejala infeksi virus corona.
"Mulai kemarin kita sudah melakukan tes proaktif. Jadi, tidak menunggu dulu orang bergejala, masuk rumah sakit, baru dicek hasilnya positif-negatif ke pusat.
Tapi kita akan melakukan tes proaktif melalui labkes-nya Jawa Barat berkoordinasi dnegan Fakultas Kedokteran Unpad dan Pusat Penelitian Nano Science dan Nano teknologi ITB," ujar Ridwan Kamil dikutip dari tayangan Kompas TV, Mimggu (15/3/2020).
Pemeriksaan itu dilakukan terhadap orang-orang yang terpantau dan orang-orang yang patut diwaspadai dites meski tak menunjukkan gejala infeksi.
Orang-orang yang menjadi sasaran pemeriksaan proaktif tersebut yakni para perawat dan tenaga medis yang berhubungan langsung dengan pasien positif corona.
Selain itu, tenaga kerja asing juga menjadi golongan yang diprioritaskan untuk dilakukan tes proaktif.
• Positif Corona, Inilah Aktivitas Terakhir Menhub Budi Karya Sumadi
• Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi Positif Virus Corona
"Tenaga kerja asing yang kita curigai itu mungkin ada di Karawang, itu akan kita tes juga. Dan keluarga-keluarga dari pasien, itu juga akan kita tes," terangnya.
Ridwan Kamil pun berharap dari sekian warga yang dites tersebut, tidak ada satu pun yang positif.
"Mohon doanya, mudah-mudahan tidak ada yang positif," harap Kang Emil.
Ridwan Kamil meyampaikan hasil tes proaktif akan muncul 4 hingga 5 jam setelah pemeriksaan dilakukan dan masing-masing orang diperiksa melalui 2 dua tahap.
Terkait kondisi ini, Ridwan Kamil mengumumkan Jawa Barat tidak meliburkan sekolah-sekolah, melainkan belajar di rumah sesuai kurikulum yang telah disiapkan.
"Jadi pemerintah Jawa Barat akan, selama dua minggu, dari besok sampai dua minggu berikutnya, akan menyekolahkan anak belajar di rumah dengan kurikulum yang seharian kami persiapkan.
"Apa itu kurikulumnya? Kurikulumnya setengahnya dalam dua minggu adalah kurikulum pendidikan tentang COVID-19 dengan interaktif dan teknologi."
"Jadi anak-anak itu belajar di rumah, mengerjakan PR, tanya jawab via HP dengan gurunya. Sehingga akhirnya, anak-anak ini menjadi agen edukasi," tutur Kang Emil, dilansir KompasTV.
Ia pun kembali menegaskan, siswa sekolah di Jawa Barat tidak diliburkan.
"Belajar di rumah, bukan libur," tegasnya.
Dikabarkan sebelumnya, satu pasien isolasi di RSUD dr. Moewardi Surakarta yang meninggal dunia dinyatakan positif corona.
Pasien tersebut diketahui sempat mengikuti sebuah seminar di Bogor, Jawa Barat.
Menanggapi hal itu, kata Ridwan Kamil, Pemprov Jawa Barat telah menugaskan penelusuran kasus.
"Kita sudah menugaskan beberapa kasus spesifik, yang pertama seminar di Kabupaten Bogor itu sedang dilacak pergerakan peserta seminarnya.
Karena menurut informasi, ada dugaan yang meninggal di Solo itu, pernah berseminar beberapa hari sebelumnya di Sentul, Kabupaten Bogor," ujarnya.
(TribunAmbon.com/Fitriana Andriyani)