TRIBUNAMBON.COM - Malam sebelum kematiannya, Junaedi asal Babelan masih mengobrol dengan Mulyono tetangganya untuk mencarikan orang pintar.
Sampai usia 56 tahun, Junaedi masih jomblo, kesepian dan acap mengeluarkan isi hatinya untuk segera berumah tangga tapi tak kunjung dapat kekasih.
Bangunan semipermanen sebagai gudang perkakas elektronik di depan kontrakan, menjadi saksi bisu Junaedi menghembuskan napasnya.
• Kenang Goo Hara Semasa Hidup, Dapat Ujaran Kebencian seperti Sulli, Sudah Pernah Mencoba Bunuh Diri
Dari celah bangunan itu, warga melihat seutas tali terikat di rangka atap menegang oleh badan Junaedi yang tergantung tak bernyawa.
"Saat ditemukan tergantung di langit-langit atap bangunan," kata Kasubbag Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing Andari, Minggu, (24/11/2019).
Junaedi memakai baju kotak-kotak, celana jin biru dan sarung di pundaknya saat ditemukan tewas gantung diri oleh saksi dan polisi.
Setelah mendapat kabar penemuan pria gantung diri, polisi langsung mengevakusi dan mengolah tempat kejadian perkara.
Polisi menduga Junaedi bunuh diri pada malam.
Tak ada tanda-tanda kekerasan, hanya luka pada leher Junaedi yang terlilit tali.
Jasad Junaedi langsung dievakuasi oleh polisi ke RSUD Kota Bekasi untuk selanjutnya diserahkan ke pihak keluarga.
• Sahabat Sulli, Goo Hara Meninggal Dunia, Diduga Bunuh Diri karena Kesepian
"Saat ini sudah diserahkan ke pihak keluarga dibawa ke kampungnya di Babelan," imbuh Erna kepada TribunJakarta.com.
Jumat malam, Mulyono masih mendengar Junaedi memintanya untuk mencarikan orang pintar agar cepat bertemu jodohnya.
"Dia sendiri yang bilang malah pas malemnya dia bilang minta cariin orang pinter supaya cepet dapat jodoh," kata Mulyono di lokasi.
Ia satu-satunya tetangga yang mau menjadi pendengar setia keluh kesah korban selagi hidup.
Selama Mulyono mengenalnya, tak ada cerita lain dari Junaedi selain soal wanita.