TRIBUNAMBON.COM - Tinggalkan pesan disebuah buku yang tergeletak di depan rumahnya, Seorang pemuda akhiri hidupnya dengan cara gantung diri di pohon.
Peristiwa tersebut terjadi di Desa Dukong, Kecamatan Simpang pesak, Belitung Timur.
Kapolres Belitung Timur, AKBP Jojo Sutarjo, SIK M.H didampingi Plh Kapolsek Dendang Iptu U.M Sudarwis, mengatakan pemuda ini beinisial CDR (24), korban tinggal seorang diri rumah.
• Sosok Siswi SMP Pembobol Rekening Bank Sampai Rp 27 Juta, Tega Curi Kartu ATM Pengasuh
Sementara ibu korban sudah meninggal dan ayah korban tinggal di Kecamatan Manggar.
AKBP Jojo menyampaikan dari keterangan warga sekitar korban terakhir dilihat warga pada hari senin yang berada di masjid dan rumah korban.
Menurut AKKBP Jojo, saksi yang juga merupakan tetangga korban yakni Muniarti (43) menceritakan
sekitar pukul 06.30 WIB Muniarti kerumah korban dikarenakan saksi curiga karena beberapa hari korban tidak terlihat.
"Setelah sampai di rumah korban, saksi melihat ada sebuah buku yang terdapat tulisan yg tergeletak di teras rumah korban. setelah saksi membaca, saksi langsung memanggil suami dan meminta untuk mencari korban. sekitar pukul 07.00 WIB suami saksi Jumhari menemukan korban tergantung diatas pohon," ujar AKBP Jojo.
• Viral Video Siswi Masih Gendong Tas Mengaku Dipaksa Begini di Mobil oleh Lelaki, Ini Kronologinya
Tempat kejadian korban gantung diri berada di belakang rumah korban yang berjarak dari rumah sekitar 200 meter. Atas temuan tersebut Jumhari melaporkan ke masyarakat sekitar serta perangkat Desa, yang dilanjutkan ke Polsek Dendang.
AKBP Jojo menegaskan tindak lanjut dari peristiwa ini, meskipun sementara indikasi gantung diri, namun tetap akan diselidiki lebih lanjut tentang peristiwa ini.
Adapun tulisan dibuku yang diduga tulisan dari korban, kurang lebih seperti ini.
"Maafek aku kax mati dengan care kni. kn urang kampong axu banyak banyax mintak maaf mungkin axu dx ngen deran kte kte urang dulux e rupe ini akhir e jalan idup axu nh makaseh (maafin aku kak mati dengan cara begini. Dengan orang kampung aku banyak-banyak minta maaf. Mungkin aku tidak pernah mendengarkan kata-kata orang tua dulunya. Rupanya ini akhir jalan hidup aku terima kasih),"
Datangkan Ekskavator
Seorang Pemuda ditemukan dalam keadaan Gantung diri disebuah pohon.
Tingginya pohon menyulitkan proses Evakuasi.
Korban merupakan warga Desa Dukong, Kecamatan simpang Pesak, Belitung TImur (Beltim).
Kapolres Belitung Timur, AKBP Jojo Sutarjo, SIK M.H didampingi Plh Kapolsek Dendang Iptu U.M Sudarwis, kepada posbelitung.co menyampaikan indetitas korban bernama CDR (24) alias BLK.
AKBP Jojo mengatakan korban ditemukan Jumat (22/11/2019) pagi sekitar pukul 07.00 WIB, dalam keadaan tergantung diatas pohon.
Orang yang menemukan korban pertama kali Jumhari (61), setelah melihat korban tergantung, Jumhari mengabari warga sekitar dan desa yang kemudian dilaporkan ke Polsek Dendang.
"Pohon yang tinggi menyebabkan proses evakuasi sulit, jadi membutuhkan excavator untuk menurutkan jasat korban," ujar AKBP Jojo.
Korban pun dilarikan ke Puskesmas Simpang Pesak oleh pihak Kepolisian guna meminta visum dari Puskesmas Simpang Pesak.
(Posbelitung.co/suharli)
Artikel ini telah tayang di posbelitung.co dengan judul Pemuda Gantung diri di Pohon Tinggalkan Surat Ini : Maafin Aku Kak Mati Dengan Cara Begini
Penulis: Suharli
Kopilot gantung diri, belakangan ada kelakuan ganjil
Kopilot maskapai Wings Air NA (29) ditemukan tewas dalam posisi tergantung di kamar kosnya.
Tetangga NA, Fredrick menceritakan bahwa belakangan ini NA kerap bertingkah laku ganjil.
Fredrick merasa NA lebih banyak menghabiskan waktu dengan mengurung diri di kamar indekosnya dalam seminggu terakhir.
"Biasanya dia itu kerja selalu bawa tas. Tapi seminggu ini lebih sering kelihatan di rumah mengurungkan diri di kamar," ucap Fredrick saat ditemui di indekos korban di Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (21/11/2019).
Berdasarkan informasi yang beredar, NA (29) nekat mengakhiri hidupnya lantaran masalah pekerjaan.
• Kopilot Wings Air Tewas Diduga Gantung Diri, Pihak Maskapai Akui Sempat Berikan Sanksi Padanya
Tidak sampai disitu, NA juga diduga dipecat lantaran cuti nikah melebihi jatah yang diberikan. Imbasnya, NA wajib membayar denda sebanyak Rp 7 miliar.
Fredrick membenarkan bahwa korban baru menikah beberapa bulan lalu.
"Dia memang baru menikah sekitar tiga bulan lalu, istrinya kalau enggak salah tinggal di Pandeglang kalau kerja di Jogja. Beberapa hari dalam sebulan ya kesini," kata Fredrick.
Fredrick menilai kehidupan NA dan istri juga jauh dari percekcokan.
Sementara itu, Kapolsek Kalideres AKP Indra Maulana menduga ada hubungan antara pekeraan denhan motif bunuh diri yang dilakukan Agung.
Menurut Indra, surat penjatuhan sanksi dari tempat NA bekerja itu dikirim oleh pihak maskapai ke rumah orangtua korban di Solo.
"Memang benar bahwa surat tersebut ada," kata dia.
Berdasarkan keterangan saksi yang merupakan adik korban, kata Indra, diduga ada keterkaitan antara surat penjatuhan sanksi dengan peristiwa bunuh diri yang dilakukan NA.
"Kami belum lihat langsung fisik surat beserta isinya seperti apa, tapi dari keterangan adiknya, surat itu memberi keterangan bahwa korban melakukan tindakan indisipliner sehingga dijatuhi sanksi oleh perusahaan," kata Indra.
Surat tersebut tiba di rumah orang tua korban di Desa Manggung RT 002 RW 08 Kelurahan Cangakan, Karanganyar, Solo, beberapa hari sebelum NA ditemukan tewas gantung diri.
Indra menambahkan, pihaknya sedang berkoordinasi dengan Kepolisian di Solo untuk mengungkap keterkaitan surat penjatuhan sanksi dengan peristiwa tewasnya korban.
"Kita juga segera panggil perwakilan maskapai Wings Air untuk mengklarifikasi kasus ini," kata Indra.
• Kronologi Murid Tusuk Guru karena Urusan Cinta: Terobos Masuk Kamar, WP Merintih
Kopilot Wings Air tersebut pertama kali ditemukan oleh A, adik kandung korban yang tinggal berbeda kamar dalam kompleks indekos tersebut.
Dikutip dari TribunJakarta.com, dalam keterangan tetangga korban, Fredrick (60), korban saat ini telah dibawa ke kampung halamannya di Solo, Jawa Tengah untuk dikebumikan.
"Setelah dievakuasi, korban dibawa ke RS Mitra Keluarga. Oleh perwakilan keluarga langsung dibawa ke Solo," kata Fredrick ditemui di indekost korban, Rabu (20/11/2019) malam.
Fredrick yang turut membantu evakuasi korban mengatakan, pertama kali NA ditemukan oleh A yang merupakan adik korban yang juga indekost di tempat tersebut.
"Korban ini enggak bisa dihubungi, kemudian adiknya naik ke kamar korban, dia dobrak pintu dan teriak. Saya dan tetangga kemudian ikut naik dan lihat korban sudah tergantung di kusen pakai tali jemuran," kata Fredrick.
Berikut fakta-fakta kematian Kopilot Wings Air, yang dikutip Tribunnews dari Kompas.com:
1. Diduga Bunuh Diri
Kapolsek Kalideres, AKP Indra Maulana membenarkan dugaan bunuh diri pada kasus kematian Kopilot Wings Air, NA.
"Adiknya itu ketika pulang kerja mendapat telepon dari kakak pertama yang ada di Solo (Jawa Tengah) bahwa korban tidak bisa dihubungi. Kebetulan adiknya ini satu kos, cuma beda lantai aja makanya dia cek," kata Indra saat dikofirmasi Kompas.com, Rabu.
A juga sempat menghubungi ponsel NA tetapi tidak direspons.
Lalu, A beserta penghuni indekos lainnya menuju kamar NA yang berada di lantai dua.
Kemudian A mendobrak pintu kamar NA.
Betapa terkejutnya dia saat mendapati NA sudah tewas.
"Korban tergantung dengan menggunakan tambang berwarna merah yang digantung di kusen pintu," kata Indra.
2. Tak Ada Indikasi Pembunuhan
AKP Indra Maulana menyebutkan tidak ada indikasi pembunuhan terhadap NA yang ditemukan tewas gantung diri.
"Tidak ada kalau untuk indikasi penganiayanan apalagi pembunuhan, sementara ini tidak ada," ucap Indra saat dihubungi, Rabu (20/11/2019), dikutip dari Kompas.com.
Menurut Indra, hal tersebut diperkuat dengan tidak adanya bekas luka benturan benda tajam maupun tumpul di tubuh NA.
"Tidak kami temukan karena sesuai dengan hasil visum memang tidak diketemukan luka dalam atau pun luka benda tumpul atau benda tajam," kata Indra.
"Hanya luka di sekitar leher jadi memang murni sementara ini loh ya memang bunuh diri dan tidak ditemukan barang-barang lain tidak ada benar-benar diduga gantung diri," ujar Indra.
3. Penjelasan Wings Air
Pihak maskapai Wings Air mengakui memberikan sanksi terhadap NA yang ditemukan tewas gantung diri di sebuah kamar indekos.
Corporate Communications Strategic of Wings Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, hal tersebut berkaitan dengan penerapan aturan kerja, kedisiplinan dan pelaksanaan standar operasional prosedur yang berlaku kepada semua awak pesawat.
"Hal ini sudah sesuai ketentuan dalam memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan atau 'safety first'," kata Danang dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (20/11/2019), dikutip dari Kompas.com.
Dari penuturan Danang, Wings Air sudah mengimplementasikan program pembinaan kepada seluruh karyawan, termasuk awak pesawat.
Kebijakan itu berfungsi dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, integritas dan berkarakter baik sebagai upaya peningkatan kinerja tinggi.
Selain itu, kata dia, Wings Air juga sudah melakukan pembinaan secara bertahap kepada awak kokpit yang melakukan tindakan indisipliner.
"Apabila dalam fase pembinaan, karyawan atau awak kokpit tidak memenuhi kualifikasi atau hasil yang diharapkan, maka perusahaan akan memberikan penindakan dan keputusan sesuai aturan," kata Danang.
4. Surat Penjatuhan Sanksi Dikirim ke Orangtua Korban
Kapolsek Kalideres, AKP Indra Maulana mengatakan, surat penjatuhan sanksi dikirim oleh pihak Wings Air ke orangtua korban di Solo.
"Memang benar bahwa surat tersebut ada," ujar Indra, seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Berdasarkan keterangan saksi yang merupakan adik korban, kata Indra, diduga ada keterkaitan antara surat penjatuhan sanksi dengan peristiwa bunuh diri yang dilakukan NA.
"Kami belum lihat langsung fisik surat beserta isinya seperti apa, tapi dari keterangan adiknya, surat itu memberi keterangan bahwa korban melakukan tindakan indisipliner sehingga dijatuhi sanksi oleh perusahaan," katanya.
Indra menambahkan, pihaknya sedang berkoordinasi dengan Kepolisian di Solo untuk mengungkap keterkaitan surat penjatuhan sanksi dengan peristiwa tewasnya korban.
"Kita juga segera panggil perwakilan maskapai Wings Air untuk mengklarifikasi kasus ini," kata Indra.
(Kompas.com/Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar, Tribunnews.com/Whiesa/TribunJakarta.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sepekan Sebelum Bunuh Diri, Pilot Wings Air Kerap Mengurung Diri di Kamar Indekos" dan Tribunnews.com dengan judul Fakta-fakta Kematian Kopilot Wings Air, Diduga Gantung Diri hingga Ini Kata Pihak Maskapai.