Nadiem Makarim Mundur dari Gojek setelah Ditunjuk Jadi Menteri Kabinet Jokowi, Simak Profilnya!

Editor: Fitriana Andriyani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

CEO sekaligus founder startup Gojek, Nadiem Makarim, menyatakan mundur dari CEO Gojek demi terima tawaran jadi menteri Kabinet Jokowi.

Ia kemudian melanjutkan pendidikan SMA-nya di Singapura.

Lulus SMA, Nadiem pun memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di jurusan International Relations di Brown University, Amerika Serikat.

Ia mengenyam pendidikan di Brown University dari tahun 2002 hingga 2006.

Tiga tahun kemudian, ia pun melanjutkan pendidikan pasca-sarjana di Harvard Business School dan mendapatkan gelar Master of Business Administration (MBA).

3. Awal Karir

Dilansir TribunStyle, Nadiem Makarim memutuskan untuk bergabung di Mckinsey & Company yang berbasis di Jakarta pada 2006.

Ia direkrut perusahaan itu menjadi konsultan manajemen.

Mahfud MD Tiba di Istana Jelang Pengumuman Menteri Kabinet Jokowi, Pakai Kemeja Putih, Pertanda?

Ia bekerja di perusahaan tersebut selama 3 tahun.

Nadiem juga bekerja di Zalora Indonesia sebagai Co-Founder serta Managing Editor.

Ia kemudian memutuskan keluar dari Zalora dan bekerja di Kartuku sebagai Chief Innovation Officer.

Di tahun 2011, Nadiem Makarim mulai merintis perusahaannya yang kemudian dikenal dengan Go-Jek.

Go-Jek merupakan aplikasi pesan ojek online yang telah berkembang besar di Indonesia.

Perusahaan itu disebut memperoleh pendanaan sebesar USD 550 juta atau setara dengan Rp 7,2 triliun pada 2016 lalu.

Go-Jek pun tak hanya menyediakan jasa pesan ojek online saja, namun juga jasa antar barang (Go-Send), makanan (Go-Food), kebersihan, massage, dan lain-lain.

Kini, aplikasi Go-Jek bahkan telah beroperasi di 50 kota di negara-negara Asia Tenggara.

Halaman
1234

Berita Terkini