Ambon Hari Ini

Jaga Keharmonisan Hidup Orang Basudara, M1R Salurkan Bantuan tuk Korban Kebakaran Desa Hunuth

Bantuan berupa sembako dan pakaian layak pakai ini diharapkan dapat meringankan beban warga yang terkena musibah.

Jenderal Louis
AKSI SOSIAL - Organisasi Maluku Satu Rasa Salam Sarane Indonesia (M1R) Provinsi Maluku saat menyerahkan bantuan kepada korban kebakaran di Desa Hunuth, Kota Ambon, Minggu (7/9/2025). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Organisasi Maluku Satu Rasa Salam Sarane Indonesia (M1R) Provinsi Maluku menyalurkan bantuan sosial kepada korban kebakaran di Desa Hunuth, Kota Ambon, Minggu (7/9/2025).

Bantuan berupa sembako dan pakaian layak pakai ini diharapkan dapat meringankan beban warga yang terkena musibah.

Ketua M1R Maluku, Stevy Simatauw, menyatakan bahwa bantuan ini merupakan hasil dari penggalangan donasi yang dilakukan selama dua minggu terakhir.

"Kami ingin meringankan beban basudara kami di Hunuth," ujar Stevy. 

Ia juga berharap masyarakat Maluku tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memecah belah. 

"Mari kita bersama-sama menjaga kedamaian dan keharmonisan hidup orang basudara di Maluku," tegasnya.

Baca juga: Bantuan Sembako Melimpah, Sekdes Hunuth: Kami Butuh Peralatan Dapur

Baca juga: Harga Tomat Masih Mahal di Ambon, per Kilogram Rp. 25-30 Ribu

Senada dengan Stevy, Sekretaris M1R, Samsul Bahar Tuhukele, menekankan pentingnya kerukunan hidup. 

"Budaya bentrok sudah tidak boleh ada lagi di Maluku," katanya. 

Ia menegaskan, perbedaan keyakinan tidak seharusnya menjadi penghalang, karena pada dasarnya masyarakat Maluku adalah saudara dalam hal kebaikan.

"Meskipun berbeda keyakinan, masyarakat Maluku adalah saudara dalam hal kebaikan," tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris Desa Hunuth, Abraham Tahalea, mengapresiasi bantuan yang diberikan. 

Ia menyebutkan bahwa bantuan yang datang sudah sangat mencukupi, bahkan melebihi kebutuhan untuk beberapa jenis bahan pokok seperti beras dan perlengkapan bayi. 

"Bantuan telur juga langsung kami salurkan karena tidak bisa bertahan lama," jelas Abraham.

Namun, Abraham juga menyampaikan bahwa saat ini yang paling dibutuhkan oleh para korban adalah peralatan dapur untuk memasak serta tas dan sepatu sekolah.

Saat ini, tercatat ada 8 kepala keluarga (KK) dengan total 47 jiwa yang masih berada di posko pengungsian Desa Hunuth.

Sisanya, 14 KK dengan 59 jiwa, memilih untuk tinggal sementara di rumah keluarga masing-masing. 

Selain dari M1R, hari ini para korban juga menerima bantuan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kota Ambon.

Diberitakan sebelumnya, insiden ini berawal dari perkelahian antar pelajar di depan pangkalan ojek BIB, Selasa (19/8/2025). 

Peristiwa tersebut berujung pada tewasnya seorang pelajar SMK Negeri 3 Ambon berinisial AP. 

Kematian AP kemudian memicu bentrokan yang lebih besar.

Situasi kian memanas hingga berujung pada pembakaran rumah warga, fasilitas umum, dan kendaraan.

Akibatnya, 24 rumah hangus terbakar dan puluhan lainnya mengalami kerusakan. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved