PKM Unpatti Ambon
Dukung Penguatan Pengelolaan Sampah, TIM PKM Unpatti Sosialisasi dan Pelatihan ke PKK Waiheru
Kegiatan PKM ini masuk pada skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat dengan ruang lingkup Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat.
TRIBUNAMBON.COM- Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Universitas Pattimura telah melakukan kegiatan Pengabdian terhadap para anggota PKK di Desa Waiheru, Kota Ambon sejak bulan Juli sampai dengan bulan September 2025.
Trisye Natalia Kilay selaku ketua tim PKM menyatakan bahwa kegiatan PKM ini memiliki dua tujuan.
Pertama yaitu untuk meningkatkan pemahaman mitra sasaran mengenai pengelolaan sampah berkelanjutan.
Baca juga: Rutong Menuju Sentra Sagu Modern: Optimalisasi Produksi Melalui Sistem Terintegrasi
Baca juga: Tingkatkan Kompetensi Siswa SMK PGRI Ambon, Teknik Geologi Unpatti Beri Pelatihan
Kedua untuk meningkatkan peran aktif para anggota PKK Desa Waiheru dalam pengelolaan sampah berkelanjutan dengan konsep ekonomi sirkular melalui pembuatan eco pillow, kompos cair, penjualan sampah bernilai ekonomi ke pengepul dan pemantauan proses pengelolaan sampah melalui aplikasi.
Kegiatan PKM ini masuk pada skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat dengan ruang lingkup Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat.
Kepada TribunAmbon.com, Ketua PKM, Trisye Kilay mengaku, para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan yang didanai oleh Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) untuk tahun anggaran 2025.
“Kegiatan PKM ini terdiri atas tiga tahapan yaitu pemberian sosialisasi, pelatihan dan pendampingan,” ucapnya.
Kegiatan pelatihan berlangsung di tanggal 11 September 2025 dengan dihadiri oleh 21 anggota PKK.
Peserta pelatihan berhasil mengumpulkan 60,05 kg sampah anorganik dan 17,55 kg sampah organik.
Semua sampah organik digunakan dalam pembuatan kompos cair sedangkan sampah anorganik seperti kemasan plastik digunakan untuk isian eco pillow, cacahan penutup botol plastik berdasarkan warna dan botol plastik dijual kepada pengepul.
Pelatihan berhasil membuat 8 eco pillow, 50 kg botol plastik yang akan dijual ke pengepul.
Tim PKM juga membagi trash bag kepada peserta sehingga peserta dapat mengumpulkan sampah organik sebagai bahan kompos cair pada satu hari sebelum kegiatan pelatihan berlangsung.
Informasi mengenai pengumpulan sampah dan pengelolaan sampah yang sudah dilakukan oleh para anggota PKK akan disampaikan melalui aplikasi berbasis android yang sedang dikembangkan oleh tim PKM.
“kami sedang mengembangkan aplikasi android dan targetnya di bulan Oktober 2025 dapat digunakan oleh user," ujaranya.
Trisye Kilay berharap dengan adanya kegiatan PKM ini dapat semakin meningkatkan pemahaman serta partisipasi aktif dari anggota PKK dalam mengelola sampah.
Sementara itu, Emi Ely selaku Ketua PKK Desa Waiheru memberikan apresisasi yang sebesar-besarnya terhadap bantuan tim PKM Unpatti.
“Awalnya acuh tahu, pikir sampah tidak ada manfaat. Tapi dari adanya kegiatan ini supaya Ibu-Ibu PKK tahu manfaat kelola sampah jadi manfaat. Apalagi katong PKK ini masuk di Pokja 2 itu berkaitan dengan sampah. Dengan mereka sudah melihat kegiatan dan praktek buat mereka tahu bahwa sampah ini berguna kalo dikelola, supaya mereka tidak buang sampah sembarangan. Mudah-mudahan ke depan dikembangkan ke masyarakat lain juga misal kepada warga RT, RW yang tidak tahu supaya mereka juga bisa kumpul sampah lalu kelola.”tuturnya
Dalam Kegiatan ini juga Tim PKM Unpatti terdiri dari Trisye Natalia Kilay (Dosen FEBIS Unpatti), M Rifkhi Fauzan S (Dosen Dosen FEBIS Unpatti), Semuel Simra Pada (Dosen FST Unpatti) dan bekerja sama bersama beberapa mahasiswa antara lain Joshua Stevanus Poceratu, Refianti Febriana Putri Atila, Adji Pangestu, Juanita Eunike Corputty, Felicia Dominique Birahy, Justin Selomita Kirwelakubun, Setia Juliantri dan Pijai Mila.
Untuk diketahui, sebelum memulai sosialisasi selama bulan Juli 2025 tim PKM membuat prototype eco pillow yang akan menjadi bahan pelatihan.
Kemudian pada tanggal 14 Agustus 2025 berlangsung sosialisasi pengelolaan sampah berkelanjutan dan pelatihan pembuatan model bisnis yang dihadiri oleh 30 anggota PKK.
Pada akhir sosialisasi para peserta diminta untuk mengumpulkan sampah kemasan plastik dan botol untuk digunakan dalam kegiatan pelatihan yang akan berlangsung di bulan September. (*)