Info Terkini
Klinik Mata Nusa Ina Berikan Pelayanan Operasi Tanpa Jahitan Hingga Gratis tuk Warga Kurang Mampu
Sebab klinik ini menjadi fasilitas kesehatan mata pertama dan satu-satunya yang beroperasi di Pulau Seram
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Klinik Mata Nusa Ina, cabang pertama dari Klinik Mata Utama Maluku, kini resmi hadir di Waipirit, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).
Peresmian yang digelar pada Kamis (21/8/2025) ini menjadi tonggak sejarah penting
Sebab klinik ini menjadi fasilitas kesehatan mata pertama dan satu-satunya yang beroperasi di Pulau Seram, yang juga dikenal dengan julukan Nusa Ina.
Kehadiran klinik ini disambut antusias, terutama oleh masyarakat yang selama ini terkendala jarak dan biaya untuk mendapatkan perawatan mata di Kota Ambon.
Pelayanan Lengkap dan Canggih
Pemilik Klinik Mata Nusa Ina, dr. Elna Anakotta, menjelaskan bahwa klinik ini menyediakan layanan kesehatan mata yang sama lengkapnya dengan Klinik Mata Utama di Kota Ambon.
"Pelayanan yang kami sediakan di sini sudah lengkap, mulai dari pemeriksaan, tindakan diagnostik, hingga operasi," jelas dr. Elna.
Klinik ini dilengkapi dengan berbagai peralatan canggih, termasuk alat untuk pemeriksaan kacamata, tekanan bola mata, dan saraf mata.
Bahkan, tindakan operasi mata, seperti operasi katarak, bisa dilakukan di sini dengan teknik modern.
"Kami melakukan operasi tanpa jahitan, termasuk operasi katarak yang populer di Indonesia. Operasinya tanpa sayatan, tanpa luka, dan tanpa berdarah," ungkap dr. Elna saat diwawancarai TribunAmbon.com, Kamis (21/8/2025).
Lanjutnya, jika ada pasien yang memerlukan penanganan lebih lanjut oleh dokter sub-spesialis.
Baca juga: Ini Data Kerusakan Aksi Pembakaran Rumah Warga Hunuth, Sebagian Pengungsi Pulang
Baca juga: Gangguan Jaringan Telkomsel, Starlink Merajalela di Kota Namlea
Klinik Mata Nusa Ina akan merujuk mereka ke RSUD Haulussy atau RSUP Leimena.
Dari sana, pasien bisa dirujuk kembali ke fasilitas kesehatan yang lebih besar seperti di Makassar, sesuai permintaan pasien.
Misi Sosial: Mengembalikan Penglihatan dan Harapan
Salah satu kisah inspiratif datang dari beberapa pasien yang mengalami kebutaan selama bertahun-tahun.
"Dalam beberapa waktu belakangan, ada pasien yang buta pada kedua matanya selama enam tahun. Mereka kesulitan mengakses layanan kesehatan karena faktor geografis, biaya, atau tidak memiliki BPJS," ungkap dr. Elna.
Pasien-pasien tersebut dilayani di Klinik Mata Nusa Ina, dan hasilnya sungguh luar biasa.
"Puji Tuhan, berhasil. Pasiennya bisa kembali melihat. Dan pelayanan kami di sini gratis," tutur dr. Elna.
Jika pun ada biaya, pasien hanya dikenakan setengah dari harga operasi umum di Kota Ambon.
Sang suami, Frentje Silooy, pemilik lainnya, menambahkan bahwa keberadaan klinik ini bertujuan untuk memberikan dampak positif bagi seluruh lapisan masyarakat.
"Salah satu sukacita tersendiri bagi kami ketika pasien yang buta karena katarak selama bertahun-tahun bisa kembali melihat," ujarnya.
Silooy menegaskan bahwa tidak ada perbedaan dalam pelayanan antara pasien umum dan pasien BPJS.
"Kami melayani dengan sepenuh hati," tambahnya.
Harapan untuk Kerja Sama BPJS dan Pemberdayaan Warga Lokal
Dr. Elna Anakotta sangat berharap pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dapat menjalin kerja sama dengan BPJS.
"Semoga pemerintah SBB bisa mengusahakan kerja sama dengan BPJS agar masyarakat bisa dilayani di Klinik Mata Nusa Ina ini menggunakan kartu BPJS," harapnya.
Dengan adanya BPJS, masyarakat tidak mampu tidak perlu lagi jauh-jauh ke Kota Ambon untuk mendapatkan pelayanan kesehatan mata, karena seluruh layanan akan ditanggung atau gratis.
Biaya tambahan seperti transportasi dan akomodasi untuk pasien dan keluarga pun bisa dihindari.
Selain itu, Frentje Silooy mengungkapkan bahwa mayoritas karyawan yang bekerja di klinik ini adalah penduduk asli Pulau Seram.
"Tujuannya agar mereka merasa bahwa klinik ini adalah rumah mereka, dan di sini mereka melayani masyarakat Pulau Seram dengan penuh cinta kasih," jelasnya.
Menutup wawancara, dr. Elna Anakotta berpesan kepada masyarakat SBB, jangan menunda pemeriksaan mata sampai mata kabur atau buta.
"Mata adalah jendela dunia, anugerah Tuhan yang harus dijaga. Ketika mata mengalami gangguan sekecil apa pun, ayo datang dan periksa di sini," pungkasnya.