Indonesia Terkini
Safwan dan Fransisca, Dua Jurnalis Hebat Ini Raih Udin Award 2025
Penghargaan terhadap insan pers itu diterima tepat di malam puncak peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-31 Aliansi Jurnalis Independen
Penulis: Maula Pelu | Editor: Fandi Wattimena
Dewan juri menilai Safwan dan Cica menjadi pengingat bahwa kasus-kasus kekerasan jurnalis terus terjadi dan tidak pernah tuntas.
Mulai dari intimidasi, doxing, ancaman hukum hingga kekerasan fisik yang terjadi dan berulang dalam pola impunitas yang dibiarkan begitu saja oleh negara.
Sebagai informasi, Udin Award diambil dari nama panggilan harian Bernas, Fuad Muhammad Syafruddin, yang meninggal pada 16 Agustus 1996 di Yogyakarta.
Udin dianiaya orang yang tidak dikenal, karena pemberitaan yang ditulisnya pada 13 Agustus
1996.
Ia kemudian meninggal tiga hari kemudian.
Sampai saat ini, kasusnya tidak tuntas diusut. Pembunuh Udin masih berkeliaran.
Melalui Udin Award, AJI ingin memberikan penghargaan kepada jurnalis maupun kelompok jurnalis profesional, dan memiliki dedikasi kepada dunia jurnalistik, serta menjadi korban kekerasan baik fisik atau psikis karena terkait langsung dengan aktivitas jurnalistiknya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.