Malteng Hari Ini
Simak! Berikut Lokus Stunting di Kabupaten Maluku Tengah tahun 2025
Hal itu berdasarkan data Tim Percepatan Pengendalian Stunting (TPPS) Kabupaten Maluku Tengah yang dihimpun TribunAmbon.com, Kamis (19/6/2025).
Penulis: Silmi Sirati Suailo | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Jurnalis Tribun Ambon.com, Silmi Sirati Suailo
MASOHI, TRIBUNAMBON.COM - Lokus wilayah atau area yang menjadi fokus intervensi untuk menurunkan angka stunting Kabupaten Maluku Tengah berada di enam kecamatan berbeda.
Hal itu berdasarkan data Tim Percepatan Pengendalian Stunting (TPPS) Kabupaten Maluku Tengah yang dihimpun TribunAmbon.com, Kamis (19/6/2025).
Baca juga: Prevalensi Stunting Maluku Tengah per April 2025 di Angka 4,26 Persen
Berikut data lokus stunting Kabupaten Maluku Tengah tahun 2025 :
1. Kecamatan Seram Utara
- Manusela, prevalensi stunting 45,65 persen
- Kaloa, prevalensi stunting 34,48 %
- Siatele, prevalensi stunting 22,86 %
2. Kecamatan Nusalaut
- Sila, prevalensi stunting 20,00 %
3. Kecamatan Salahutu
- Tulehu, prevalensi stunting 13,36 %
- Waai, prevalensi stunting 2,53 %
- Suli, prevalensi stunting 0,85 %
4. Kecamatan Amahai
- Haruru, prevalensi stunting 2,49 %
5. Kecamatan Pulau Haruku
- Pelauw, prevalensi stunting 2,07 %
6. Kecamatan Leihitu
- Hila, prevalensi stunting 0 %
Diberitakan sebelumnya, prevalensi stunting Kabupaten Maluku Tengah per April 2025 sebesar 4,26 persen.
Jika dibandingkan dengan tahun 2024, maka terjadi kenaikan, dimana dari data yang dihimpun Tribun Ambon.com, prevalensi stunting tahun 2024 di angka 3,65 persen.
Tiga kategori penyumbang stunting ialah balita sangat pendek, balita pendek, dan balita stunting.
Balita stunting di Kabupaten bertajuk Bumi Pamahanu Nusa ini tertinggi mencapai 1.064 anak. Balita sangat pendek sebanyak 276 anak, dan balita pendek sebanyak 788 anak.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Maluku Tengah, Abdul Latif Key, saat diwawancarai TribunAmbom.com, Kamis (19/6/2024) mengatakan, ada dua leading sektor intervensi stunting.
"Jadi ada dua lokus kerja, penurunan dan pencegahan. Leading sektor penurunan ada di Dinas Kesehatan, dan pencegahan ada di Dinas Pengendalian Penduduk dan KB," urainya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.