Malteng Hari Ini

Simak! Berikut Lokus Stunting di Kabupaten Maluku Tengah tahun 2025

‎Hal itu berdasarkan data Tim Percepatan Pengendalian Stunting (TPPS) Kabupaten Maluku Tengah yang dihimpun TribunAmbon.com, Kamis (19/6/2025). 

Tribunnews.com
ILUSTRASI - Anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) melakukan pemeriksaan kepada seorang anak dalam acara IDINESIA yang mengkampanyekan Indonesia melawan Stunting di GBK, Senayan, Jakarta, Minggu (24/11/2019). 


‎Laporan Jurnalis Tribun Ambon.com, Silmi Sirati Suailo 

‎MASOHI, TRIBUNAMBON.COM - Lokus wilayah atau area yang menjadi fokus intervensi untuk menurunkan angka stunting Kabupaten Maluku Tengah berada di enam kecamatan berbeda. 

‎Hal itu berdasarkan data Tim Percepatan Pengendalian Stunting (TPPS) Kabupaten Maluku Tengah yang dihimpun TribunAmbon.com, Kamis (19/6/2025). 

Baca juga: Prevalensi Stunting Maluku Tengah per April 2025 di Angka 4,26 Persen

‎Berikut data lokus stunting Kabupaten Maluku Tengah tahun 2025 :

‎1. Kecamatan Seram Utara
‎ - Manusela, prevalensi stunting 45,65 persen
‎- Kaloa, prevalensi stunting 34,48 %
‎- Siatele, prevalensi stunting 22,86 %

‎2. Kecamatan Nusalaut 
‎- Sila, prevalensi stunting 20,00 %

‎3. Kecamatan Salahutu
‎- Tulehu, prevalensi stunting 13,36 %
‎- Waai, prevalensi stunting 2,53 %
‎- Suli, prevalensi stunting 0,85 %

‎4. Kecamatan Amahai
‎- Haruru, prevalensi stunting 2,49 %

‎5. Kecamatan Pulau Haruku
‎- Pelauw, prevalensi stunting 2,07 %

‎6. Kecamatan Leihitu
‎- Hila, prevalensi stunting 0 %

‎Diberitakan sebelumnya, prevalensi stunting Kabupaten Maluku Tengah per April 2025 sebesar 4,26 persen. 

‎Jika dibandingkan dengan tahun 2024, maka terjadi kenaikan, dimana dari data yang dihimpun Tribun Ambon.com, prevalensi stunting tahun 2024 di angka 3,65 persen. 

‎Tiga kategori penyumbang stunting ialah balita sangat pendek, balita pendek, dan balita stunting. 

‎Balita stunting di Kabupaten bertajuk Bumi Pamahanu Nusa ini tertinggi mencapai 1.064 anak. Balita sangat pendek sebanyak 276 anak, dan balita pendek sebanyak 788 anak.

‎Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Maluku Tengah, Abdul Latif Key, saat diwawancarai TribunAmbom.com, Kamis (19/6/2024) mengatakan, ada dua leading sektor intervensi stunting.

‎"Jadi ada dua lokus kerja, penurunan dan pencegahan. Leading sektor penurunan ada di Dinas Kesehatan, dan pencegahan ada di Dinas Pengendalian Penduduk dan KB," urainya. (*)

Sumber: Tribun Ambon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved