Imbas Curah Hujan, Satu Pekan Stok Sayur di Pasar Langgur Menipis

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Megarivera Renyaan

LANGGUR, TRIBUNAMBON.COM - Tingginya intensitas curah hujan di Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), Provinsi Maluku, berimbas ke produksi sayur petani lokal.

Pantauan TribunAmbon.com Kamis (12/6/2025), stok sayur di sejumlah lapak di pasar Langgur kosong.

Jika tersedia pedagang membandrol dengan harga tinggi per ikat.

Misalnya saja untuk sayur sawi per ikat kecil dijual Rp 10 ribu per ikat, sementara hari biasanya hanya Rp 5 ribu per ikat.

Sedangkan, untuk terong per ikat dibandrol Rp 10 hingga Rp 15 ribu, sebelumnya hanya dihargai Rp 5 ribu.

Debi, salah satu pedagang di pasar Langgur mengatakan, sudah hampir satu pekan pasokan sayur jadi tidak menentu.

"Sama sekali tidak ada pasokan, apalagi berharap dari kampung yang merupakan sentra penghasil sayur, semuanya kosong," ungkapnya.

Baca juga: Dana CSR Perusahaan Diharapkan Bisa Dukung Program Makan Bergizi Gratis

Baca juga: Tinjau Lokasi Kebakaran, Kapolres SBT Pastikan Korban Dampak Kebakaran Telah Dimitigasi

Menurutnya, lesunya pasokan sayur imbas dari curah hujan yang tinggi hampir dari pagi hingga malam, mengakibatkan banyak yang gagal panen.

"Banyak sayur yang membusuk sehingga mempengaruhi pasokan ke pasar, misalnya saja terong dan ketimun serta sawi baru masuk hari ini," ujarnya.

Dengan harga yang cukup tinggi, terkadang pedagang mau menjual juga berpikir panjang, khawatir tidak laris.

"Kami mau menjual juga kadang was-was karena harganya tinggi, juga kualitas sayur menurun, untuk sementara kami memilih menjual sayur dari luar saja," pungkasnya. (*)