BPS Maluku Tengah

Wakil Bupati Kunjungi BPS Maluku Tengah, ini yang Jadi Atensi

‎Kunjungan itu, Wabup disambut pegawai BPS Malteng dan melangsungkan pertemuan menindaklanjuti kondisi makro ekonomi Kabupaten Maluku Tengah. 

Sumber; Istimewa
KUNJUNGI BPS - Wakil Bupati Maluku Tengah, Mario Lawalata mengunjungi Badan Pusat Statistik (BPS) kabupaten, Jumat (11/4/2025) 

‎Laporan Jurnalis TribunAmbon.com, Silmi Sirati Suailo 

‎MASOHI, TRIBUNAMBON.COM - Wakil Bupati Maluku Tengah, Mario Lawalata kunjungan ke Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Maluku Tengah, Jumat (11/4/2025) kemarin.

‎Kunjungan itu, Wabup disambut pegawai BPS Malteng dan melangsungkan pertemuan menindaklanjuti kondisi makro ekonomi Kabupaten Maluku Tengah. 

‎Pertemuan itu, Wabup Mario Lawalata bangun koordinasi perencanaan sensus ekonomi oleh BPS untuk tahun 2026.

‎Ia menyebut, Pemda akan bangun komunikasi agar sensus ekonomi bisa berjalan dengan baik. 

‎"Rilis inflasi bulan Maret kita di angka 5,027 persen, dari hasil rilis itu saya ditemani staf ahli, kita ke Kantor BPS dan menanyakan apa saja penyebab dari kenaikan inflasi di Kabupaten Maluku Tengah tertinggi di Maluku," kata Mario saat diwawancarai.

Baca juga: Tak Difungsikan, Cold Storage di Kecamatan Kesui SBT Mulai Rusak

Baca juga: Kasus Korupsi Ratusan Juta Pembangunan Dermaga Ohoi Faan, Roberd Rentanubun Mulai Disidangkan

‎Kebetulan saat kunjungan, pimpinan lagi bertugas di Ambon, akhirnya disambut oleh teman-teman BPS.  Dalam perbincangannya mereka menyampaikan semua data terkait inflasi, kemiskinan, kemiskinan ekstrem, dan pertumbuhan ekonomi.

‎Dijelaskan, BPS kabupaten telah presentasikan semua data dan sudah diserahkan ke Pemda, serta menjadi acuan bagaimana proyeksi (kerja Pemda) di bulan-bulan kedepan untuk menekan angka inflasi, mengatasi kemiskinan dan kemiskinan ekstrem serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi. 

‎"Kemarin saya diskusi dengan bupati dan ia mengarahkan ke saya untuk fokus tekan inflasi, kemiskinan dan kemiskinan ekstrem serta melihat pertumbuhan ekonomi," tuturnya.

‎Mario mengaku, langkah yang dilakuKan tahun lalu yakni gerakan Pasar murah, intervensi Pemda melalui subsidi barang, sehingga saat ini masih menggunakan cara yang sama.

‎"kita masih lakukan sama pasar murah, intervensi harga melalui subsidi, dan memastikan kesediaan stok tetap terjaga," imbuhnya. 

‎Mario juga mengungkapkan faktor penyumbang inflasi di Maluku Tengah, diantaranya perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved