SBT Hari Ini

Pengendara Keluhkan Air Madoul di Kecamatan Siritaun SBT, Minta Dibangun Jembatan Permanen 

Pengguna lalu lintas di kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) keluhkan kondisi air Madoul di kecamatan Siritaun Wida Timur.

Penulis: Haliyudin Ulima | Editor: Salama Picalouhata
Haliyudin
PEMDA SBT - Seorang pengendara motor tengah melintasi Air Madoul di Kecamatan Siritaun Wida Timur, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Kamis (27/3/2025). 

Laporan Wartawan Tribunambon.com, Haliyudin Ulima 

BULA, TRIBUNAMBON.COM - Pengguna lalu lintas di kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) keluhkan kondisi air Madoul di kecamatan Siritaun Wida Timur.

Keluhan itu menyusul kawasan tersebut yang hingga kini tak kunjung disediakan jembatan.

Padahal, itu merupakan akses utama bagi warga dan pejalan kaki, terlebih untuk pengguna transportasi darat.

Taher Hatala (23) salah satu warga desa Kwaos mengaku resah dengan lambatnya kepedulian pemerintah daerah setempat.

Meski sudah berulang-ulang kali di bangun jembatan darurat, menurutnya langkah itu tak efektif.

"Pemerintah seng (tidak) mau urus yang begini-begini lagi kayanya. Jembatan darurat sudah dibangun ulang kali tapi seng bisa, karena dia sedikit luas," ujarnya.

Kondisi itu kata Dia sangat mengancam keselamatan pengendara hingga kendaraan mereka.

Pasalnya, setelah menerjang air, kendaraan rentan berkarat lantaran kondisi air yang mengandung zak elektrolit.

"Ini bukan air tawar, tapi air garam, jadi kalau pulang seng (tidak) siram motor atau oto, itu langsung berkarat," ujarnya saat diwawancarai Tribunambon.com, Kamis (27/3/2025).

Taher menyebut, jika kondis air laut sedang pasang, volume air di Madoul nyaris mencapai empat meter.

"Ini kalau air naik, kendaraan seng (tidak) bisa lewat, tunggu sampai air turu, biasa sampai berjam-jam karena air pono itu sampai tiga meter lebih," jelasnya.

Ia mendesak, pemerintah kabupaten Seram Bagian Timur melalui dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dapat meninjau lokasi dan segera melakukan pengerjaan. 

"Kami mendesak pemerintah daerah melalui PULR segera dibangun jembatan permanen, karena jembatan darurat sangat tidak efektif," tegasnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved