Ambon Hari Ini
Branding Ambon City Of Music Terus Berlanjut di 2025
Direktur AMO, Ronny Loppies menjelaskan, laporan pertanggung jawaban yang telah diserahkan terdiri dari dua bagian penting.
Penulis: Mesya Marasabessy | Editor: Salama Picalouhata
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Branding Ambon City of Music versi UNESCO terus berlanjut setelah Ambon Music Office (AMO) sebagai representasi Pemkot Ambon dalam mengurus City of Music menyerahkan laporan pertanggungjawaban ke UNESCO di bulan Juni tahun 2024 lalu.
Direktur AMO, Ronny Loppies menjelaskan, laporan pertanggung jawaban yang telah diserahkan terdiri dari dua bagian penting.
Yaitu Creative Cities Contribution to UCCN’s Implementation (former Membership MONITORING Report) untuk bagian pertama dan Creative Cities Contribution to Sustainable Development, in line with the MONDIACULT 2022 Declaration and UNESCO Culture Sector’s Priorities untuk bagian kedua.
Baca juga: Peringatan 5 Tahun Ambon City of Music: Asean Music Cities Forum 2024 Digelar di Kota Ambon
Dikatakan, pada laporan tersebut juga terdapat pertanyaan-pertanyaan detail yang dibangun dalam dua bagian.
Antara lain, bagian kesatu yakni menjawab pertanyaan penting terkait kontribusi Ambon City of Music terhadap program-program global; Inisiatif terbaik yang dilakukan di tingkat kota berdasarkan usulan rencana aksi empat tahun untuk mencapai tujuan UCCN, inisiatif terbaik yang dilaksanakan melalui kerja sama antar kota dan internasional untuk mencapai tujuan UCCN, rencana aksi yang diusulkan untuk periode empat tahun mendatang, inisiatif yang dilakukan sebagai respons terhadap dan untuk pemulihan dari COVID-19.
Sementara pada bagian kedua yakni menjawab berbagai pertanyaan yang bersifat umum.
"Ada juga bagian output dengan beberapa pertanyaan seperti bagaimana jaminan terhadap hak-hak budaya di kota Ambon berupa kepemilikan, identitas dan keragaman budaya yang terbangun, kesetaraan gender, adaptasi skill dan digitalisasi, inklusif dan pembedaan lingkungan digital. Percepatan budaya dan Pendidikan Seni berupa inklusivitas dan kesetaraan akses terhadap budaya dan Pendidikan seni, kontekstual dan Pendidikan seni melalui budaya, investasi dalam budaya; ekonomi kreatif. Perlindungan dan Pelestarian Warisan Budaya dalam hubungannya dengan perubahan iklim berupa lingkungan dan aksi iklim, Perlindungan Budaya dalam masa Krisis, Proteksi dan Menjaga warisan, penanganan setelah masa krisis," terang Loppies, Selasa (21/1/2025).
Secara komprehensif, lanjut Loppies, keunggulan Ambon City of Music terletak pada Program inovasi AMO yaitu Sound of Green (SoG) yang mengawinkan musik dan lingkungan dengan berbagai dampaknya terhadap sektor-sektor lain seperti pendidikan, literasi, infrastruktur seni, perubahan iklim dan lain-lain.
"Kekuatan berikutnya adalah pada tingkat partisipasi secara internasional dalam kluster musik dan lintas kluster kreatif dalam skema UNESCO Creative Cities Network atau UCCN," ungkap Ronny.
Dengan keberlanjutan ini, maka Ambon City of Music diharapkan dapat menjadi perhatian semua para pihak untuk membantu AMO dan lebih memfokuskan pembangunan kota yang berkelanjutan dengan daya ungkit budaya musik yang telah diakui dunia lewat UNESCO sejak tahun 2019 dan akan dievaluasi kembali pada tahun 2027.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.