Update Harga Pasar

Awal Tahun, Harga Cabai dan Tomat di Pasar Langgur Maluku Tenggara Melonjak Drastis

Awal tahun, harga cabai dan tomat di Pasar Langgur, Kabupaten Maluku Tenggara melonjak drastis.

Megarivera Renyaan
Awal tahun, harga cabai dan tomat di Pasar Langgur Maluku Tenggara Melonjak Drastis. 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Megarivera Renyaan

LANGGUR, TRIBUNAMBON.COM - Awal tahun, harga cabai dan tomat di Pasar Langgur, Kabupaten Maluku Tenggara melonjak drastis.

Cabai dan tomat dijual seragam yakni Rp. 10 ribu per tumpuk.

Pada Sabtu (4/12/2025) untuk cabai rawit dibandrol Rp. 150 per kilo. Harga ini naik dari harga sebelumnya Rp 100 ribu per kilo.

Per tumpuk cabai rawit dihargai Rp. 10 ribu.

Sementara tomat jenis apel, untuk harga per kilo dijual Rp. 50 ribu naik dari harga Rp. 18 ribu per kilo.

Bahkan untuk harga per tumpuk tomat 4 hingga 5 buah kecil dihargai Rp. 10 ribu rupiah.

Jika pun diminta dengan harga Rp. 5 ribu penjual enggan memberikan dengan alasan harga belinya lumayan mahal.

"Sudah sejak tanggal 1 Januari 2024 harga semua melonjak, kami juga kewalahan pasokan berkurang sementara permintaan banyak," ucap Ratna, salah satu penjual di Pasar Langgur.

Dikatakan, ini baru memasuki pekan pertama di awal tahun jadi pasokan dari petani belum stabil, karena kebanyakan tengah merayakan tahun baru.

"Harga juga dipengaruhi cuaca beberapa hari belakangan ini yang didominasi hujan, jadi otomatis berpengaruh untuk komoditas tomat karena banyak yang membusuk," ungkapnya.

"Kadang-kadang beli bagus, besoknya sudah rusak. Pernah ditemui usai dibeli hari ini esok sampai setengah kilo yang rusak. Jarang pulang modal," ucap dia.

Sementara salah satu pembeli Fitri menuturkan,  akibat harga tomat dan cabai yang terlalu mahal, dirinya terpaksa membatasi pembelian. 

"Jika biasanya kami membeli seperempat hingga setengah kilo, saat ini dikurangi hingga Rp 10 ribu saja itupun dengan keluhan," ujarnya.

Dirimya menambahkan, semoga saja beberapa hari ke depan harganya lebih bersahabat.

"Ya baru memasuki awal tahun kita masih beban pikir biaya sekolah dan kuliah anak, jika ditambah harga yang meroket jauh lebih berat beban masyarakat," ucap dia. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved