Ambon Hari Ini

Tak Kunjung Tempati Gedung Baru, Ratusan Lapak Pedagang di Mardika Ambon Dibongkar Petugas

Pembongkaran tersebut telah berlangsung sejak (20/12/2024), mereka menyisir ratusan lapak yang dianggap mengganggu aktifitas

Penulis: Haliyudin Ulima | Editor: Fandi Wattimena
TribunAmbon.com/ Haliyudin Ulima
Pembongkaran lapak oleh petugas penertiban di kawasan Pasar Mardika, Kelurahan Rijali, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Sabtu (21/12/2024) 

Laporan Wartawan Tribunambon.com, Haliyudin Ulima 

AMBON, TRIBUNAMBON - Ratusan pedagang yang menolak pindah dari lapak jualan mereka di kawasan Pasar Mardika, Kelurahan Rijali, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon akhirnya dibongkar petugas, Sabtu (21/12/2024).

Pembongkaran tersebut telah berlangsung sejak (20/12/2024), mereka menyisir ratusan lapak yang dianggap mengganggu aktifitas warga. 

Padahal, para pedagang telah disediakan tempat penjualan di gedung baru Pasar Mardika, namun sebagian diantara engga menempati kawasan itu. 

Akibatnya, kemacetan sering kali terjadi lantaran aktifitas pedagang berjualan hingga di badan jalan. 

Meski sudah ditertibkan berulang kali, pedagang tetap bersikeras kembali dengan alasan dagangan lebih laris.

Fahri, salah seorang penjual yang sejak puluhan tahun telah menggantungkan nasibnya di Pasar Mardika mengaku tingkat pembelian di luar gedung baru jauh lebih baik. 

Kebutuhan hidup pun makin tinggi sehingga penghasilan pun dituntut makin tinggi. 

"Kami bukannya tidak ingin berjualan di gedung yang baru, tapi disana itu sudah ful, pengunjung juga kurang" ujarnya saat diwawancarai Tribunambon.com, Sabtu (21/12/2024).

Selain itu, kapasitas gedung baru juga tak bisa menampung seluruh pedagang kaki lima yang berjualan di kawasan Pasar Mardika.

"Kalau mau paksakan pedagang untuk jualan disana, itu tidak cukup, pedagang disini banyak, lalai yang tidak dapat tempat jualan mau jualan dimana lai," tambahnya.

Melihat lapak mereka dirombak paksa oleh petugas, Fahri dan kawan-kawan hanya bisa pasrah.

Kejadian itu bahkan membuat sejumlah pedagang depresi, sebab kerugian yang dialami cukup tinggi. 

"Pedagang di sini samua ada stres, kira-kira stok baru masuk lalu tidak terjual itu bagaimana, Katong rugi," kesalnya.

Ia berharap, pemerintah dapat menyediakan tempat yang layak bagi pedagang yang belum mendapatkan tempat berdagang.

"Mau jualan dimana lai, kalau bisa pemerintah sediakan tempat lain untuk kami, supaya barang-barang yang ada sekarang bisa terjual," tutupnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved