Makam Hanyut Akibat Erosi Sungai Wailela, BWS dan PUPR Maluku Saling Lempar Tanggung Jawab

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Maula M Pelu

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Maluku, Ismail Usemahu tegaskan erosi di Sungai Wailela merupakan tanggung jawab Balai Wilayah Sungai (BWS). 

“Untuk wilayah tersebut ialah tanggung jawab BWS Provinsi Maluku,” ungkap Usemahu saat dikonfirmasi TribunAmbon.com, Jumat (20/12/2024).

“Wilayah sungai Ambon - Seram tanggung jawab Pusat BWS Maluku,” imbuhnya. . 

Kadis pun memastikan bakal berkoordinasi dengan BWS agar persoalan tersebut segera diatasi. 

“Baik. Akan dikordinasikan dengan Balai sungai Maluku,” ujarnya 

Berbeda dengan yang disampaikan BWS Maluku saat dikonfirmasi, yang malah mengaku bukan menjadi tanggung jawab mereka. . 

“Yang menjadi aset BWS itu dari jembatan Wailela ke arah hilir sungai dan beberapa titik dari sabodam/checkdam Wailela yang sudah diperbaiki,” ujar Humas BWS, Handry. 

Baca juga: 6 Bulan Berlalu, Surat Pemdes Rumah Tiga Menyoal Erosi Sungai Wailela Tak Terbalas

Baca juga: Warga Ambon Dihebohkan Penemuan 2 Ekor Buaya di Sungai Wailela

Diberitakan sebelumnya, sejak 2022 telah terjadi erosi yang diakibatkan dari aliran sungai.

Dampak yang diakibatkan ialah terkikisnya Rumah, jalan, dan makam yang berada di sepanjang aliran sungai.

Sejumlah upaya antisipasi hingga penanganan darurat juga telah dilakukan, namun itu tidak bertahan lama menyusul curah hujan tinggi. 

Pada tahun yang sama juga masyarakat melakukan demo pada Kantor Balai Wilayah Sungai, Provinsi Maluku.

Pemerintah Negeri juga telah menyurati beberapa instansi. Namun tidak ada penanganan yang optimal.

2023 hingga 2024 juga terjadi hal yang sama, mengakibatkan terkikisnya Rumah, jalan, dan makam.

Pemerintah juga langsung meminta bantuan terhadap beberapa instansi, namun masih dengan kondisi yang sama. (*)