Maluku Tekini
Polemik Pembongkaran Tenda Natal di Negeri Pasahari, Jacobsen Sebut Demi Hindari Kecemburuan Sosial
Sekretaris Negeri Pasahari, Jacobsen Atuany, menjelaskan bahwa langkah tersebut diambil untuk mencegah timbulnya kecemburuan sosial di antara jemaat.
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Tanita Pattiasina
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Keputusan untuk membongkar tenda Natal di Negeri Pasahari, Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah telah menimbulkan polemik di kalangan masyarakat.
Sekretaris Negeri Pasahari, Jacobsen Atuany, menjelaskan bahwa langkah tersebut diambil untuk mencegah timbulnya kecemburuan sosial di antara jemaat.
"Perayaan Natal di jemaat itu ada enam unit, dan semuanya dilaksanakan secara bersamaan. Saya berpikir kalau Unit 1 Talitakumi menggunakan aset negeri berupa terpal, sementara 5 unit lain tidak gunakan pasti ada faktor kecemburuan," ujar Jacobsen kepada TribunAmbon.com, Senin (9/12/2024).
Ia juga menambahkan bahwa keputusan ini diambil karena kurangnya koordinasi dari pihak yang meminjam terpal tersebut.
Baca juga: Jemaat Kecewa Tenda Natal Dibongkar Pemerintah Negeri Pasahari, Ada Apa?
Baca juga: Keluarga Korban Kekerasan Nakes di Mun Maluku Tenggara Minta Polres Segera Tangkap Pelaku
"Mereka ambil terpal tanpa koordinasi ke Pemerintah Negeri itu yang buat saya ambil kebijakan untuk segera memerintahkan pembongkaran tenda," tegasnya.
Namun, pernyataan Jacobsen ini dibantah oleh Kasi Pelayanan dan Kesejahteraan Negeri Pasahari, Ferdinand Atuany.
Menurut Ferdinand, pihaknya telah memberikan izin penggunaan tenda tersebut untuk acara Natal.
"Sebelumnya saya sudah izinkan penggunaan tenda itu, dan saya izinkan karena penggunaannya untuk acara Natal," katanya.
Ferdinand menduga terjadi miskomunikasi dalam hal ini.
"Kemarin kan ada pemilihan, lalu karena mau acara Natal jadi saya bilang ke mereka untuk pakai saja. Sudah kami acc tapi mungkin ada miskomunikasi," jelasnya.
Perbedaan pernyataan antara kedua pejabat ini menunjukkan adanya ketidaksesuaian informasi yang perlu diluruskan.
Diberitakan sebelumnya, Kegembiraan menyambut Natal di Negeri Pasahari, Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah mendadak berubah menjadi kekecewaan.
Jemaat GPM Pasahari Unit 1 Talitakum yang telah merencanakan perayaan Natal dengan memasang tenda di halaman desa, dipaksa membongkar kembali tenda tersebut atas perintah beberapa staf pemerintah desa.
Diketahui pembongkaran tersebut atas Intruksi Sekretaris Negeri, Jacobsen Atuany, Bendahara Negeri, Dila Ngidihio dan Yacob Pasahari, Kasi Pemerintahan.
Padahal sebelumnya pengurus unit telah mengurus izin penggunaan tenda Desa untuk kegiatan Natal.
Setelah tenda terpasang sekitar pukul 17.00 WIT, Jumat (6/12/2024) tiba-tiba datang perintah melalui telepon dan pesan WhatsApp untuk segera membongkar tenda.
Masyarakat yang merasa kecewa pun terpaksa menuruti perintah tersebut dan membongkar tenda pukul 23.00 WIT.
Terpisah dari itu, Raja Negeri Pasahari, Moh. Husen Pasahari saat dikonfirmasi TribunAmbon.com mengaku perintah pembongkaran tenda itu tanpa sepengetahuannya.
Pasalnya, dia sementara menjalani perawatan medis di Kota Masohi
Menurutnya, hal baik jika pemerintah mendukung perayaan hari-hari besar keagamaan.
Alhasil, dia mengaku kecewa atas tindakan stafnya dan memastikan kejadian serupa tidak terjadi lagi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.