Pengelola Pasar Mardika Tuduh Kebiasaan Jorok Pedagang Sebabkan Banyak Lalat Beterbangan

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Kondisi gedung baru Pasar Mardika dikerumuni banyak lalat jadi perhatian publik.

Pengelola Pasar Mardika melalui Plt. Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Disperindag Provinsi Maluku, Rovry Wattimury menuduh hal itu disebabkan kebiasaan jorok para pedagang.

Dirinya mengaku sudah banyak imbauan kepada pedagang agar menjaga kebersihan.

Namun, kebiasaan pedagang membuang sampah tidak pada tempatnya serta membersihkan barang dagangan di dalam gedung memicu lalat berkembangbiak makin banyak.

"Terkait dengan permasalahan banyak pedagang yang mengeluh kondisi pasar banyak lalat, kami dari pengelola tiap hari itu kami melakukan himbauan. Kebiasaan pedagang yang dulu mereka melakukan pembersihan misalnya kayak kelapa, mereka semua pembersihan di dalam gedung, air-airnya pun juga sampahnya pun juga mereka membuang tidak pada tempatnya," tuturnya.

Menurutnya, kebersihan gedung bukan hanya tugas pengelola tetapi tanggung jawab bersama dari para pedagang.

"Ini kan tanggung jawab bersama bukan hanya kami sebagai pengelola tetapi juga para pedagang. Sehingga kami sementara mengedukasi para pedagang supaya bisa melakukan aktifitas itu sesuai dengan SOP yang kami sediakan. Karena, kalau mereka tidak membuang sampah pada tempatnya itu pun juga masalah," keluhnya.

Tak hanya itu, dia menilai kebiasaan pedagang menjadikan tempat jualan sebagai gudang penyimpanan barang menimbulkan bau ketika barang-barang tersebut membusuk.

 "Mereka juga fungsikan sebagai gudang, nah itu pun juga yang membuat terjadinya penumpukan barang yang diluar dari pada semestinya," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Kondisi memprihatinkan di Pasar Mardika menjadi keluhan para pedagang.

Pantauan TribunAmbon.com sekitar pukul 15.00 WIT, terlihat aktifitas jual beli di gedung baru Pasar Mardika tak terlalu ramai, Sabtu (9/11/2024).

Sejumlah lapak pedagang nampak kosong, pengunjung pun tak seramai pasar pada umumnya.

Selain itu, terlihat banyak lalat beterbangan dan hinggap pada barang dagangan.

Kondisi pasar yang dikerumuni lalat menambah ketidaknyamanan pedagang tak terkecuali pengunjung.