Ambon Hari Ini
Pedagang Akui Tak Nyaman Berjualan di Gedung Baru Pasar Mardika: Sepi Pembeli dan Banyak Lalat
Kondisi memprihatinkan di Pasar Mardika menjadi keluhan para pedagang.
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Salama Picalouhata
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Kondisi memprihatinkan di Pasar Mardika menjadi keluhan para pedagang.
Pantauan TribunAmbon.com sekitar pukul 15.00 WIT, terlihat aktifitas jual beli di gedung baru Pasar Mardika tak terlalu ramai, Sabtu (9/11/2024).
Sejumlah lapak pedagang nampak kosong, pengunjung pun tak seramai pasar pada umumnya.
Selain itu, terlihat banyak lalat beterbangan dan hinggap pada barang dagangan.

Salah seorang pedagang, Andini mengaku kondisi pasar yang sepi mengakibatkan barang dagangannya kerap membusuk lantaran tak laku terjual.
"Kondisi pasar sepi begini, tidak ada pembeli. Dagangan banyak membusuk," keluhnya.
Meski sebagai pedagang diwajibkan membayar retribusi Rp. 600 ribu per bulan, namun mereka juga harus membayar jika menggunakan fasilitas parkiran dan toilet.
"Kita pedagang parkir pun harus bayar, fasilitas toilet juga bayar padahal kan kita sudah bayar retribusi per bulan Rp. 600 ribu. Sebelumnya dibilang penggunaan toilet gratis bagi pedagang, nyatanya sekarang kita bayar Rp. 4 ribu sekali pemakaian," tuturnya.
Sementara itu pedagang lainnya, Alia (41) merasa tak nyaman berjualan di dalam gedung baru.
Sebelumnya ketika masih berjualan di luar dirinya mampu meraup omzet rata-rata Rp. 2 juta per hari.
Namun, selama kurun waktu sebulan lebih berjualan di dalam gedung paling banyak omzet yang diraih berkisar Rp. 700 ribuan.
Dirinya pun hanya bisa pasrah dan berharap pengunjung pasar akan ramai di penghujung tahun ini.
"Daripada tidak jualan jadi kita pasrah saja dengan keadaan saat ini," kata pedagang sayur itu.
Kondisi pasar yang dikerumuni lalat menambahkan ketidaknyamanan pedagang tak terkecuali pengunjung.
Terpisah dari itu, salah seorang pengunjung, Ika mengaku risih banyak lalat di gedung baru itu.
Dia menyebut buruknya pengelolaan sampah jadi alasan banyak lalat beterbangan di dalam gedung.
"Ini banyak lalat, sangat menggangu tetapi juga kita jadi risih. Takut juga karena lalat merupakan serangga yang membawa penyakit," pungkasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.