HUT Ke 79 RI

Energik! Aksi Guru di Tual Maluku, Dirigen Powerfull Pakai Baju Adat Papua di HUT ke-79 RI

Penuh energi, aksi seorang guru yang bertugas sebagai dirigen saat memandu paduan suara upacara Hari Kemerdekaan RI ke 78 di Tual Maluku.

Megarivera Renyaan
Jhon Elton Ngarbinan saat memandu tim aubade Upacara HUT RI Ke-79 di Lapangan Lodar El, Kota Tual, tanpa menggunakan alas kaki Sabtu (17/8/2024). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Megarivera Renyaan

LANGGUR, TRIBUNAMBON.COM - Penuh energi, aksi seorang guru yang bertugas sebagai dirigen saat memandu paduan suara upacara Hari Kemerdekaan RI ke 78 di Tual Maluku, Sabtu (17/8/2024).

Nampak Guru yang memandu ratusan tim aubade dari berbagai latar belakang sekolah di Kota Tual ini menggunakan pakaian adat Papua.

Dengan menggunakan ikat kepala rumbai, wajah dan lengannya diberikan lukisan putih.

Ia menggunakan kaos hitam lengkap dengan tas noken khas Papua, tanpa beralas kaki, dirinya terlihat semangat dan menghayati saat memimpin paduan suara dalam upacara kemerdekaan.

Baca juga: Jadi Irup Upacara HUT Ke-79 RI, Menko PMK Akui Kaget Tual Begitu Maju

Gerakannya tangannya pun terlihat luwes mengikuti setiap detail irama dari lagu kemerdekaan yang dilantunkan lebih dari 400 an anggota paduan suara.

Badannya bergoyang mengikuti irama lagu menambah kesan energik dalam penampilannya.

Bahkan terlihat, saat membawakan lagu daerah Kei Sosoi Adat dirinya sukses membuat sebagian peserta menetaskan air mata.

Dirigen tersebut bernama Jhon Elton Ngarbinan, jebolan Universitas Pattimura Ambon, jurusan Biologi, kini mengabdi di SMA Negeri 5 Tual.

Dirinya didapuk menjadi dirigen tim aubade upacara kemerdekaan RI yang diselenggarakan Pemkot Tual 
istimewanya Inspektur upacara merupakan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Republik Indonesia, Muhadjir Effendy.

"Baju Papua itu melambangkan kesederhanaan, sebagaian orang mungkin malu namun saya sangat terinspirasi mengenakannya dengan kesederhanaan penuh makna," ucapnya, saat diwawancarai TribunAmbon.com usai upacara.

Menurutnya, tersirat banyak makna dalam pakaian adat Papua yang digunakan.

"Ini bukan tema kostum yang diharuskan digunakan paduan suara namun diberikan pilihan kepada masing-masing peserta, kebetulan setiap tahun saya memang suka menggunakan pakaian atau kostum yang unik," pungkasnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved