Harga Sembako di Pasar Namlea

Update Harga Sembako di Namlea Maluku, Tomat Turun Dijual Rp25 ribu Perkilo

Penurunan ini memberikan kesempatan bagi warga untuk berbelanja dengan harga lebih terjangkau, terutama saat mempersiapkan kebutuhan untuk Idul Adha.

Penulis: Zainal Ameth | Editor: Tanita Pattiasina
Zainal Ameth
Tomat di Pasar Inpres Kota Namlea, Kabupaten Buru mulai mengalami penurunan harga, dijual Rp25 ribu perkilo, Selasa (11/6/2024). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Zainal Ameth

NAMLEA, TRIBUNAMBON - Harga tomat di Pasar Inpres Kota Namlea mengalami penurunan drastis.

Tiga hari lalu, harga tomat masih berada di angka Rp40 ribu per kilogram, namun kini harganya turun menjadi Rp25 ribu per kilogram, Selasa (11/6/2024).

Penurunan ini disebabkan oleh melimpahnya pasokan dari daerah Karamat yang sedang panen raya.

Baca juga: Harga Sayur di Pasar Inpres Kota Namlea Maluku Stabil Jelang Idul Adha

Baca juga: Family Day jadi Momen Bangun Kebersamaan Antar Siswa, Orang Tua, dan Guru Sekolah Citra Kasih Ambon

Liati, seorang pedagang di Pasar Inpres, menyebutkan bahwa stok yang melimpah ini memberikan dampak signifikan pada harga-harga di pasar.

“Stok tomat banyak karena daerah Karamat lagi musim panen. Ini membuat harga-harga turun, termasuk tomat yang sekarang hanya Rp25 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp40 ribu per kilogram,” ungkap Liati.

Selain tomat, beberapa komoditas lain juga mengalami penurunan harga yang cukup signifikan.

Harga bawang merah dan bawang putih, yang sebelumnya berada di kisaran Rp60 ribu per kilogram, kini turun menjadi Rp50 ribu per kilogram.

Penurunan ini memberikan kesempatan bagi warga untuk berbelanja dengan harga lebih terjangkau, terutama saat mempersiapkan kebutuhan untuk Idul Adha.

Harga cabai keriting dan cabai kecil tetap stabil di Rp40 ribu per kilogram.

Kunyit dan lemos nipis masing-masing dijual seharga Rp20 ribu per kilogram, sementara lemos cina tersedia dengan harga Rp10 ribu per kilogram.

Halia, atau jahe, masih dijual seharga Rp60 ribu per kilogram, tanpa perubahan harga yang signifikan.

Liati dan pedagang lainnya berharap meskipun harga menurun, mereka tetap bisa meraih keuntungan yang layak.

“Kami berharap, dengan turunnya harga ini, kami sebagai pedagang masih bisa mendapatkan keuntungan yang cukup, dan masyarakat bisa membeli kebutuhan mereka dengan lebih mudah,” tambah Liati.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved