Ambon Hari Ini
Kepala MIT Daarun Na'im Wayame Tegaskan Tak Seenaknya Pakai Dana BOS tuk Kegiatan Sekolah
Sanusi mencontohkan salah satu kegiatan sekolah yang baru saja dilakukan yakni Market Day tidak menggunakan Dana BOS.
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Adjeng Hatalea
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Kepala Madrasah Ibtidaiyah Daarun Na'im Wayame, Sartono Sanusi menegaskan dirinya tidak sesuka hati menggunakan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Termasuk dalam pelaksanaan kegiatan sekolah seperti yang dituduhkan padanya.
"Tidak boleh kami menggunakan dana bos asal-asalan karena semua ada juknisnya," tegasnya saat diwawancarai TribunAmbon.com, Selasa (19/3/2024).
Sanusi mencontohkan salah satu kegiatan sekolah yang baru saja dilakukan yakni Market Day tidak menggunakan Dana Bos.
"Kami melaksanakan kegiatan Market Day, ini belum lama kami laksanakan. Kegiatan itu bertujuan agar siswa mengeksplor latihan wirausaha," kata Sanusi.
Ia menjelaskan, dalam pelaksanaan kegiatan yang tidak termasuk dalam pembiayaan Dana Bos maka sekolah menggunakan dana taktis.
Baca juga: Dituduh Korupsi Dana Bos, Ini Klarifikasi Kepala Madrasah Ibtidaiyah Daarun Naim Wayame
"Jadi kami menggunakan dana taktis bukan dana bos, karena kami juga tidak merencanakan. Dana taktis sekolah kami menyewakan tenda selama dua hari. Jadi orang tua tidak bayar tenda, tetapi sekolah menyediakan tenda," jelasnya.
Dalam kegiatan tersebut juga pihak sekolah meminta kerja sama orang tua siswa dengan wali kelas.
"Orang tua diminta kerja sama dengan wali kelas. Kan jualan makanan, harga 5.000. Modalnya orang tua sekian-sekian nanti uang kembalinya dan itu menjadi kesepakatan wali kelas secara langsung, dari sekolah tidak mengintervensi," papar Sanusi.
Lanjutnya, dalam kegiatan Market Day, sekolah memberikan kebebasan kreatifitas kepada wali kelas dan orang tua untuk melatih para siswa dalam berwirausaha.
Sejumlah uang yang menjadi modal juga dikembalikan kepada orang tua.
"Uang untuk modal misalnya Rp. 5000 dan sebagainya wali kelas sudah laporan pertanggung jawaban bahwa modalnya sebagian dikembalikan ke orang tua," tuturnya.
Di sisi lain, ada orang tua siswa yang menyerahkan uang tersebut dijadikan uang kas kelas untuk kegiatan-kegiatan berikutnya.
"Ada orang tua yang mengatakan itu untuk uang kelas saja atau kas kelas. Kalau nanti ada kegiatan mungkin diperlukan. Jadi sekali lagi iurannya tidak ada yang masuk ke Sekolah, sama sekali tidak ada," tandasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.