Ambon Hari Ini

Becak Mulai Terpinggirkan di Kota Ambon, Pengayuh Menjerit Kesulitan

Namun, dalam lima tahun terakhir, pemasukannya menurun, seiring semakin sedikitnya penumpang yang menggunakan jasa becak.

Penulis: Maula Pelu | Editor: Adjeng Hatalea
TribunAmbon.com / Maula Pelu
AMBON: Arman dan pengayuh becak lainnya sedang menanti penumpang di Jalan Ruko Batu Merah, Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon. Minggu, (11/2/2024) 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Maula M Pelu

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Transportasi yang semakin beragam dan murah di Kota Ambon nampaknya telah membuat becak terpinggirkan.

Dampaknya sangat buruk bagi para pengayuh becak, salah satunya adalah Arman (47), seorang warga Desa Waiheru, Kecamatan Teluk Ambon Baguala, Kota Ambon, yang telah mengayuh becak selama 20 tahun.

Arman biasanya mangkal di Jalan Ruko Batu Merah, Desa Batumerah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.

Namun, dalam lima tahun terakhir, pemasukannya menurun, seiring semakin sedikitnya penumpang yang menggunakan jasa becak.

"Sepi, kadang-kadang ada penumpang, kadang-kadang tidak, " ungkap Arman kepada TribunAmbon.com pada Minggu (11/2/2024).

Hingga saat ini, Arman hanya mengandalkan penghasilan dari mengayuh becak, meskipun tanpa kehilangan harapan akan munculnya penumpang.

Saat ditemui Tribun.Ambon.com, Arman sedang duduk di kursi penumpang becaknya.

Namun, hingga tengah hari, ia belum mendapatkan satu pun penumpang.

Baca juga: Pulau Haruku Punya Kolam Renang Bersumber dari Mata Air Gunung Urwano, Menganga Langsung ke Laut

"Situasi seperti ini sering kita alami," tambahnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa tarif becak bersaing dengan transportasi lain, seperti ojek online.

"Untuk jarak terjauh dari Batu Merah Pasar ke kawasan Amplas, tarifnya mencapai Rp 20 ribu. Jika dibandingkan dengan ojek online, biayanya akan lebih murah," keluhnya.

Selain itu, ojek online juga lebih cepat dalam mengantarkan penumpang ke tujuan.

"Situasinya sudah seperti ini, mau bagaimana lagi," kata Arman dengan nada kecewa.

Ia berharap agar pemerintah dapat memberikan perhatian yang lebih baik bagi para pengayuh becak di Kota Ambon.

"Kami berharap pemerintah dapat memberikan perlindungan kepada kami. Biar kami tidak terlalu bersaing dengan transportasi lainnya," harapnya.

Meskipun becak mulai terpinggirkan di Kota Ambon, para pengayuh seperti Arman tetap berjuang dengan harapan agar profesi mereka tetap bisa bertahan.

"Semoga ada solusi kepada kami," tutupnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved