Konflik Palestina Israel
Pejabat Senior Hamas Saleh al-Arouri Terbunuh dalam Serangan Pesawat Tak Berawak Israel
Al-Arouri adalah pejabat senior di politbiro Hamas dan dikenal sangat terlibat dalam urusan militernya. Dia sebelumnya memimpin kehadiran kelompok ter
TRIBUNAMBON.COM - Pejabat senior Hamas Saleh al-Arouri tewas dalam serangan pesawat tak berawak Israel di Dahiyeh, pinggiran selatan Beirut.
"Al-Arouri terbunuh pada Selasa (2/1/2024) dalam serangan Zionis yang berbahaya," kata Hamas di saluran resminya dilansir dari Al Jazeera.
Anggota politbiro Hamas Izzat al-Sharq menyebutnya sebagai “pembunuhan pengecut”.
Al-Arouri adalah pejabat senior di politbiro Hamas dan dikenal sangat terlibat dalam urusan militernya.
Dia sebelumnya memimpin kehadiran kelompok tersebut di Tepi Barat yang diduduki.
Samir Findi Abu Amer dan Azzam Al-Aqraa Abu Ammar, pemimpin sayap bersenjata Hamas – Brigade Qassam – juga tewas, kata Hamas dalam pesan di saluran Telegramnya.
Laporan tersebut menyebutkan, empat anggota kelompok lainnya yang juga terbunuh.
Sebelumnya, Kantor Berita Nasional Lebanon mengatakan, ledakan itu menewaskan sedikitnya enam orang dan dilakukan oleh pesawat tak berawak Israel.
Baca juga: Ketika Israel Tuding RS Indonesia di Gaza Tampung Hamas, Kemenlu RI: RS Ini Dibangun tuk Kemanusian
Hamas mengatakan pembunuhan al-Arouri tidak akan “merusak perlawanan berani yang terus berlanjut” di Gaza, tempat para pejuang kelompok Palestina memerangi pasukan darat Israel.
“Ini sekali lagi membuktikan kegagalan musuh dalam mencapai tujuan agresifnya di Jalur Gaza,” kata pejabat senior Hamas Izzat al-Rishq dalam sebuah pernyataan.
Pemimpin utama kelompok itu, Ismail Haniyeh, mengutuk serangan itu sebagai “aksi teroris”, pelanggaran kedaulatan Lebanon, dan perluasan lingkaran permusuhan Israel terhadap warga Palestina.
Haniyeh mengatakan dalam pidatonya di televisi bahwa Hamas “tidak akan pernah dikalahkan”.
Belum ada komentar langsung dari Israel.
Mark Regev, penasihat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, mengatakan kepada saluran berita Amerika Serikat MSNBC bahwa Israel tidak bertanggung jawab atas serangan itu tetapi “siapa pun yang melakukannya, harus jelas bahwa ini bukan serangan terhadap negara Lebanon”.
“Siapa pun yang melakukan ini melakukan serangan bedah terhadap kepemimpinan Hamas,” kata Regev dalam sebuah wawancara.
Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mengutuk pembunuhan tersebut. Kantornya mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan itu “bertujuan untuk menarik Lebanon ke dalam fase konfrontasi baru” dengan Israel pada saat sekutu Hamas, Hizbullah, setiap hari saling baku tembak lintas perbatasan dengan pasukan Israel di Israel utara, kata pernyataan itu.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.