Nasional
Digelar Pertamina, 115 Pengemudi AMT di Sorong dan Ternate Ikut Training Angkutan Barang Berbahaya
Hal ini sejalan dengan standar sumber daya manusia yang diwajibkan Pertamina bagi angkutan barang khusus berbahaya di jalur darat, agar tidak terjadi
JAYAPURA, TRIBUNAMBON.COM – PT Pertamina (Persero) mengadakan Pelatihan dan Sertifikasi Awak Angkutan Barang Berbahaya dan Defensive Driving Training di dua lokasi berbeda.
Sebanyak 115 pengemudi Awak Mobil Tangki (AMT) di Fuel Terminal Sorong dan Fuel Terminal Ternate mengikuti pelatihan tersebut.
Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Edi Mangun menuturkan, pelatihan itu digelar untuk meningkatkan keselamatan kerja para pengemudi AMT.
Para AMT, kata Edi, wajib memiliki standar kompetensi dan sertifikasi tertentu terutama dalam membawa barang berbahaya.
Hal ini sejalan dengan standar sumber daya manusia yang diwajibkan Pertamina bagi angkutan barang khusus berbahaya di jalur darat, agar tidak terjadi kecelakaan kerja saat melakukan pengiriman khusus.
“Perlunya kita mengadakan kegiatan ini untuk memastikan kesiapan dan meningkatkan keselamatan kerja para Awak Mobil Tangki (AMT), Pelatihan ini dilakukan guna memberi pemahaman pentingnya berkendara yang aman bagi AMT sehingga dapat menekan angka kecelakaan mobil tangki di jalan,” tutur Edi dalam keterangan pers yang diterima Wartawan, Selasa (26/12/2023).

Selain itu juga tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan No. 60/2019 tentang Penyelenggaraan Angkutan Barang dengan Kendaraan Bermotor di Jalan.
Baca juga: Libur Nataru, Pertamina Jamin Ketersediaan BBM dan LPG di Wilayah Papua Maluku
"Aturan tersebut mengatur awak kendaraan dan pengawas angkutan barang khusus berbahaya diharuskan untuk memiliki kompetensi sesuai dengan sifat dan bentuk barang khusus yang diangkut," lanjutnya.
Adapun pelatihan di Fuel Terminal Sorong dihadiri oleh Ketua Tim Kelompok Substansi Angkutan Barang Khusus, Kementerian Perhubungan, Sri Kusuma Wardhana.
Sebanyak 85 AMT FT Sorong yang mengikuti pelatihan tersebut.
Sementara Kepala BPTD Kelas II Maluku Utara, Alexander Hilmi Perdana sekaligus pemateri menghadiri pelatihan yang digelar di Fuel Terminal Ternate, dan diikuti oleh sebanyak 30 orang.
Keseluruhan peserta yang mengikuti pelatihan ini dinyatakan lulus.
Edi mengapresiasi kepada pihak-pihak terkait yang telah melaksanakan Pelatihan Awak Angkutan Barang Berbahaya dan Defensive Driving Training.
“Terima kasih kepada pihak-pihak yang sudah menggelar kegiatan ini, dengan begini para AMT kami bisa mendapatkan pemahaman yang lebih baik lagi dalam membawa barang berbahaya terutama dalam segi HSSE, sehingga penyaluran BBM ini dapat sampai ke masyarakat,” terang Edi.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.