Konflik Palestina Israel
Bombardir Gaza Tanpa Pandang Bulu, Biden Peringati Israel Berisiko Kehilangan Dukungan Internasional
Lebih dari 18.000 orang tewas dan hampir 50.000 lainnya terluka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober, menurut pejabat kesehatan Palestina.
TRIBUNAMBON.COM - Presiden AS, Joe Biden telah memperingatkan bahwa Israel berisiko kehilangan dukungan internasional atas “pengeboman tanpa pandang bulu” terhadap warga sipil dalam perang melawan Hamas di Jalur Gaza yang terkepung.
“Keamanan Israel bisa saja bergantung pada Amerika Serikat, namun saat ini Israel mempunyai lebih dari Amerika Serikat. Ada Uni Eropa, ada Eropa, dan sebagian besar negara di dunia mendukung mereka,” kata Biden kepada para donor saat penggalangan dana, Selasa (12/12/2023) dilansir dari Al Jazeera.
“Mereka mulai kehilangan dukungan karena pengeboman tanpa pandang bulu yang terjadi,” kata Biden.
Lebih dari 18.000 orang tewas dan hampir 50.000 lainnya terluka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober, menurut pejabat kesehatan Palestina.
Masih banyak lagi korban tewas yang tak terhitung jumlahnya di bawah reruntuhan atau di luar jangkauan ambulans.
Israel melancarkan serangan gencarnya sebagai tanggapan atas serangan pejuang Hamas dari Gaza yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menawan 240 lainnya di Israel selatan, menurut pihak berwenang Israel.
Berbicara pada acara penggalangan dana politik, Biden juga mengkritik kabinet Israel.
“Ini adalah pemerintahan paling konservatif dalam sejarah Israel,” kata presiden.
Baca juga: WHO Serukan Bantuan Kemanusiaan segera Masuk Gaza, Termasuk Tenaga Medis
“Dia [Netanyahu] harus mengubah pemerintahan ini. Pemerintahan di Israel membuat hal ini menjadi sangat sulit.”
Dia juga mengatakan bahwa Israel “tidak bisa mengatakan tidak” terhadap negara Palestina, yang ditentang oleh kelompok garis keras Israel, termasuk di pemerintahan Netanyahu.
Komentar tajam Biden bertepatan dengan penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan yang bersiap melakukan perjalanan ke Israel untuk melakukan pembicaraan dengan kabinet perang Israel.
Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa bahwa Israel telah menerima “dukungan penuh” dari AS untuk serangan daratnya di Gaza dan bahwa Washington telah memblokir “tekanan internasional untuk menghentikan perang.”
“Ada perbedaan pendapat mengenai ‘hari setelah Hamas’ dan saya berharap kita juga akan mencapai kesepakatan di sini,” tambahnya.
Washington mengatakan pihaknya membayangkan kembalinya Otoritas Palestina ke Gaza, yang direbut Hamas dari badan yang berbasis di Tepi Barat tersebut pada tahun 2007.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.