Pemilu 2024

Waduh! Rekapitulasi Suara Bakal Dilakukan Manual karena Data DPT Pemilu 2024 Diretas

Hal ini ia sampaikan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari merespons kekhawatiran sejumlah pihak mengenai peretasan hasil Pemilu 2024 seusa

Editor: Adjeng Hatalea
Tribunjogja
Ilustrasi Pemilu- Pemungutan rekapitulasi suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 akan dilakukan secara manual dari tingkat Tempat Pemungutan Suara (TPS) hingga nasional. 

JAKARTA, TRIBUNAMBON.COM - Pemungutan rekapitulasi suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 akan dilakukan secara manual dari tingkat Tempat Pemungutan Suara (TPS) hingga nasional.

Hal ini ia sampaikan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari merespons kekhawatiran sejumlah pihak mengenai peretasan hasil Pemilu 2024 seusai adanya dugaan kebocoran data Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024.

"Kalau pemungutan suara sampai dengan rekapitulasi itu kan menurut undang-undang secara manual ya, pakai surat suara kertas, nyoblos," kata Hasyim di Kantor KPU, Jakarta, Rabu (6/12/2023).

"Dihitungnya pakai macam-macam formulir secara bertingkat dan penghitungan suara di TPS, rekapitulasi di tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi, sampai pusat," ujar dia melanjutkan.

Hasyim menuturkan, masyarakat pun bisa mengawasi dan mendokumentasikan proses penghitungan suara di semua tingkatan. Dengan demikian, masyarakat bisa mengoreksi dan memastikan penghitungan suara yang benar.

"Kalau misalkan terjadi salah hitung, itu kan ada mekanisme koreksi di tingkat berikutnya, ketika katakanlah salah hitung di TPS, itu akan dikoreksi di rekapitulasi tingkat kecamatan dan seterusnya," ujar Hasyim.

Hasyim pun menekankan bahwa Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) hanya akan digunakan sebagai alat publikasi hasil rekapitulasi suara.

Baca juga: KIPP Soroti Kinerja KPU dan Bawaslu soal Prinsip Jurdil di Masa Kampanye

Sementara, penetapan hasil pemilu mengacu pada rekapitulasi secara manual sesuai ketentuan undang-undang.

"(Sirekap) sifatnya itu menjadi alat bantu untuk memudahkan dan mempercepat publikasi," kata dia.

Sebelumnya, seorang peretas dengan nama anonim "Jimbo" mengklaim telah meretas situs kpu.go.id dan berhasil mendapatkan data pemilih dari situs tersebut.

"Jimbo" membagikan 500.000 data contoh yang berhasil diperoleh melalui salah satu unggahan di situs BreachForums yang kerap digunakan untuk jual beli hasil peretasan.

Ia juga membagikan beberapa tangkapan layar dari laman https://cekdptonline.kpu.go.id/ untuk meyakinkan kebenaran data yang didapatkan.

Dalam unggahan itu, "Jimbo" juga mengaku menemukan 204.807.203 data unik, jumlah yang hampir sama dengan jumlah pemilih di dalam daftar pemilih tetap (DPT) KPU RI sebanyak 204.807.203 pemilih.(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved