Konflik Palestina Israel

AS Desak Israel Lindungi Warga Sipil Gaza-Palestina di Tengah Gencatan Senjata

Blinken mengatakan Washington tetap berkomitmen untuk mendukung hak Israel untuk membela diri, tetapi juga meningkatkan seruan agar Israel mematuhi hu

Editor: Adjeng Hatalea
(AP PHOTO/MANUEL BALCE CENETA)
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken mendesak Israel untuk melindungi warga sipil di tengah perundingan gencatan senjata. 

TRIBUNAMBON.COM - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken mendesak Israel untuk melindungi warga sipil di tengah perundingan gencatan senjata.

Diketahui gencatan senjata dilakukan selama seminggu.

Selama gencatan senjata, Hamas melakukan pertukaran tawanan dengan warga Palestina yang dipenjara di Israel.

Ketika para perunding dari Qatar dan Mesir melakukan pembicaraan yang sulit pada hari Kamis mengenai perpanjangan dua hari jeda pertempuran antara Hamas dan Israel, diplomat utama Amerika Serikat melakukan perjalanan ketiganya ke wilayah tersebut sejak perang Israel-Palestina dimulai pada 7 Oktober 2023 lalu.

Blinken mengatakan Washington tetap berkomitmen untuk mendukung hak Israel untuk membela diri, tetapi juga meningkatkan seruan agar Israel mematuhi hukum internasional dan melindungi warga sipil jika negara itu memulai operasi militer besar-besaran di Gaza selatan.

Pesannya sejalan dengan retorika pemerintahan Presiden AS Joe Biden yang berubah-ubah mengenai perang tersebut.\

Dimana awalnya Joe Biden memberikan dukungan penuh Israel terhadap serangan Hamas, namun perlahan-lahan melemah karena jumlah korban sipil Palestina mulai meningkat secara dramatis.

Baca juga: Jelang Gencatan Senjata di Gaza, 30 Orang Tewas dalam Serangan Israel di Sekolah PBB

Lebih dari 15.000 warga Palestina telah terbunuh di Gaza sejak 7 Oktober, termasuk lebih dari 6.000 anak-anak.

Jumlah korban tewas dan skala kehancuran telah memicu kritik internasional yang luas.

Ketika Israel membombardir rumah sakit, sekolah dan rumah, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan setidaknya 7.000 orang masih hilang atau dikhawatirkan terkubur di bawah reruntuhan, dan lebih dari 36.000 warga Palestina terluka.

Banyak di antaranya mengalami luka-luka yang mengubah hidup mereka.

Dengan 26 dari 35 rumah sakit di Gaza tidak berfungsi, peluang mereka untuk mendapatkan perawatan menjadi kecil.

Menurut Ibrahim Abusharif dari Universitas Northwestern di Qatar, perjalanan Blinken yang berkelanjutan ke Israel dan pertemuan dengan para pemimpin Israel tampaknya tidak membawa dampak apa pun.

“Yang menentukan adalah retorika awal pemerintahan Biden yang memberikan dukungan tanpa syarat terhadap apa yang ternyata merupakan perang genosida,” katanya dilansir dari Al Jazeera.

“Blinken mungkin mencoba melunakkan retorikanya dan memberikan tekanan, namun pada akhirnya, hal itu tidak akan mengembalikan korban jiwa di Gaza.”

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved