Merdeka Belajar
Sukses Hadirkan 2.432 Guru, Lokakarya Merdeka Belajar di Malra Bakal Jadi Percontohan Nasional
Tribun pun sesak terisi, dan berubah merah lantaran mereka mengenakan pakaian adat Evav (Kei). Tak ayal, antusiasme para guru itu langsung diapresia
Penulis: Megarivera Renyaan | Editor: Adjeng Hatalea
Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Megarivera Renyaan
MALRA, TRIBUNAMBON.COM - Sebanyak 2.432 tenaga pendidik menghadiri Lokakarya Merdeka Belajar yang diinisiasikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bekerja sama dengan Komunitas Kami Pengajar.
Bertempat di Gelanggang Olahraga (GOR) Kars Futsal Arena, Kota Tual (11/10/2023 – 13/10/2023), ribuan tenaga pengajar dari berbagai sekolah membanjiri lokasi kegiatan.
Tribun pun sesak terisi, dan berubah merah lantaran mereka mengenakan pakaian adat Evav (Kei).
Tak ayal, antusiasme para guru itu langsung diapresiasi utusan hingga pemateri dari Kemendikbudristek.
Lokakarya di kali ini pun disebut sangat luar biasa dan bakal jadi percontohan Nasional.

"Terus terang dari kemendikbudristek sendiri, baru pernah menemui kegiatan yang animonya begitu luar biasa, sehingga lokakarya ini didaulat bakal jadi percontohan nasional," jelas Inisiator Lokakarya Merdeka Belajar, Nathalia Rengiar kepada TribunAmbon.com, Sabtu (21/10/2023) sore.
Rengiar sendiri tak menyangka animo para guru di tiga daerah ini begitu besar.
"Kita hanya persiapkan 1.000 peserta namun meningkat 120 persen, itu di luar dugaan dan ekspektasi," cetusnya.
Menurutnya, selain rasa ingin tahu para guru sangat tinggi, pemateri nasional yang dihadirkan memenuhi harapan mereka.
Adapun pemateri, di antarnya; Staf Khusus Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Bidang Komunikasi dan Media, Muhamad Heikal, Tenaga Ahli Staf Khusus, Ainun Chomsun, juga yang hadir lewat video conference Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Nunuk Suryani.
"Pasalnya, semenjak pandemi covid-19 kegiatan para guru hanya bersifat dalam jaringan (During) ini kegiatan perdana yang mengumpulkan banyak guru dalam jumlah yang fantastis," ujar Jebolan FKIP Unpatti itu.
Baca juga: Pasar Langgur di Malra Sabet Juara Pertama PPABK 2023 Tingkat Nasional
Lanjutnya, kegiatan berbasis offline sudah lama dirindukan setelah sekian lama aktivitas during diberlakukan.
Dengan momen ini, pemahaman IKM dapat langsung diluruskan.
Juga curahan hati sejumlah permasalahan yang dihadapi di daerah 3T, mulai dari permasalahan siswa, hingga jaringan yang tak tersedia dalam memenuhi Asesmen Nasional.
"Sehingga memang benar-benar guru para guru merasa termotivasi sekali, hal tersebut bisa diukur semua guru dalam GOR tidak melakukan aktivitas memegang hp," katanya.
Dirinya berharap, dari 2.400 yang datang 500 yang tergerak membawa perubahan di sekolah mereka itu sudah luar biasa baik dan kita bakalan menunggu dan menginisiasi program selanjutnya di kemudian hari.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.